Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deep Tunnel Dipercaya Mampu Suplai Kebutuhan Air Baku

Kompas.com - 18/03/2013, 10:35 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan deep tunnel atau terowongan multi guna yang direncanakan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dipercaya dapat menanggulangi kekurangan air baku di Ibu Kota. Pengamat air perkotaan Universitas Indonesia (UI) Firdaus Ali mengatakan, deep tunnel dapat menyuplai kebutuhan air baku hingga 12.000 liter per second (LPS).

"Kalau deep tunnel dibangun sampai selesai, setidaknya kita bisa mempunyai suplai air baku hingga 12.000 LPS," kata Firdaus, di Jakarta, Senin (18/3/2013).

Firdaus mengatakan, saat ini masyarakat Jakarta tidak hanya terus dihantui oleh banjir, namun juga dihantui oleh permasalahan krisis kelangkaan air bersih. Kelangkaan air bersih itu, kata dia, karena semakin terbatasnya suplai air baku dari sumber utama, Waduk Jatiluhur. Selain itu, kondisi sungai yang mengalir membelah wilayah Ibu Kota, menurut dia, dalam kondisi sangat tercemar. Sehingga tidak dapat dimanfaatkan sebagai sumber air baku untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

"Timbul lagi masalah serius lainnya, yaitu eksploitasi cadangan air tanah, khususnya air tanah yang menyebabkan penurunan permukaan air tanah. Akibat penurunan muka tanah tersebut dapat menimbulkan percepatan intrusi air laut," ujar Firdaus.

Oleh karena itu, untuk mengatasi segala kekurangan tersebut, kata dia, membangun deep tunnel adalah sebuah langkah terbaik. Selain dapat mensuplai air baku, juga dipercaya mampu mengatasi banjir dan penanganan limbah.

Firdaus menampik berbagai anggapan pengamat lingkungan dan perkotaan yang menyebutkan kalau deep tunnel sangat tidak mungkin untuk dibangun di Jakarta karena tidak cocoknya dengan kondisi geologi tanah.

"Kumpulkan pengamat yang bilang tidak mungkin, untuk ketemu dengan saya. Saya akan jelaskan penggunaan teknologi yang tepat untuk jenis tanah itu. Kalau ketemu kompos, bisa digunakan liquid nitrogen. Artinya, memang kita tidak perlu khawatir karena ada teknologi yang tepat. Kalau ada yang bilang soal deep tunnel tidak mungkin, dia menutup lahirnya solusi untuk negara kita," kata Firdaus.

Berita terkait, baca :

GEBRAKAN JOKOWI-BASUKI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com