Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bedah Kampung, Jokowi Gunakan Prinsip Aladdin

Kompas.com - 19/03/2013, 18:21 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tak memasang batas waktu pelaksanaan program penataan kampung atau bedah kampung. Namun, Jokowi berharap program ini dapat segera diselesaikan.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, mengutip kata Jokowi, pengerjaan program bedah kampung ini sebisa mungkin dipercepat, jika perlu meniru kisah Aladdin, tokoh dongeng dari Timur Tengah. Basuki mengatakan, saat ini Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI telah melihat tanah-tanah mana saja yang akan dilakukan untuk pembedahan kampung tersebut.

"Sebenarnya tidak ada deadline, kita maunya secepat mungkin. Kalau kata Pak Gubernur, 'Prinsip lampu Aladdin, kalau perlu malam ini selesai.' Kita kejar saja terus," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa (19/3/2013).

Basuki menjelaskan, untuk melaksanakan program bedah kampung itu, akan dibentuk kelompok kerja (pokja) yang berasal dari masyarakat, mulai dari RT, RW, camat setempat, dan aparat Pemprov DKI. Pemprov DKI berencana mengalokasikan anggaran sebesar Rp 40 juta untuk setiap kepala keluarga (KK) dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI 2013. Basuki mengatakan, uang itu tidak akan diberikan kepada warga secara pribadi untuk dipakai membedah rumah. Dana tersebut akan digabungkan ke dalam uang bersama untuk dipakai dan dikelola bersama melaksanakan program bedah kampung.

"Jadi, nanti kekurangan-kekurangan, kita dapatkan tambahkan dari satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lainnya," kata mantan Bupati Belitung Timur itu.

Basuki mengatakan, konsep awal program bedah kampung itu berasal dari Jokowi yang memiliki ide akan melibatkan masyarakat dalam pembenahan kampung. Selain melibatkan warga, pembuatan desain bedah kampung itu juga melibatkan peran arsitek. Pelibatan masyarakat itu, kata Basuki, agar mendapatkan konsep kampung idaman sesuai keinginan masyarakat. Kriteria kampung yang akan dibedah adalah kampung yang kumuh dan sempit.

"Kita ingin ada taman bermain dan tempat tinggal yang layak dan yang lebih penting lagi setelah kirterianya ditentukan, masyarakatnya mau dan yang penting bukan di atas lahan milik orang lain," kata pria yang akrab disapa Ahok itu.

Tahun ini Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berencana menata 33 kampung di Ibu Kota. Program itu menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI 2013 secara utuh dan telah disetujui oleh DPRD DKI.

Pemprov DKI telah menggandeng Bank DKI untuk mengalokasikan anggaran itu kepada warga. Pokja yang terdiri dari perwakilan warga dan aparat pemerintah terkait akan menandatangani rekening kesepakatan dan mengelola penggunaan anggaran yang telah diberikan Pemprov DKI sejumlah sekitar Rp 40 juta per KK untuk melakukan penataan kampung. Setelah itu, warga yang akan bersepakat dan mendesain sendiri konsep kampung yang ingin mereka tata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com