Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imam Diduga Dibunuh Sebelum Dibawa Menuju Bandara

Kompas.com - 19/03/2013, 18:29 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak kepolisian menduga, mayat seorang pengusaha yang ditemukan dalam sebuah mobil di kompleks parkir Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, dibunuh di tempat berbeda.

Imam Assyaffi (31), pengusaha komputer dan mesin cetak, ditemukan tewas dalam bagasi mobil miliknya jenis Suzuki Grand Vitara bernomor polisi B 531 EV di parkiran terminal 1C Bandara Soekarno-Hatta. Korban diduga dibunuh di tempat lain kemudian dimasukkan ke dalam bagasi mobil yang kemudian dibawa ke kawasan bandara.

"Mobil tersebut masuk ke terminal 1C, dan diduga, pada saat masuk, korban sudah meninggal dunia," kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Selasa (19/3/2013).

Rikwanto mengatakan, kedatangan mobil korban, yang diduga dibawa oleh pelaku, terekam CCTV Bandara pada Sabtu (16/3/2013) sekitar pukul 14.30 WIB. Pihaknya masih melakukan penyelidikan lokasi pelaku membunuh korbannya.

"Di mana dieksekusi atau dibunuh saat ini masih didalami," ujar Rikwanto. Polisi masih menelusuri satu rekan bisnis korban berinisial D.

Seperti diberitakan, penemuan jenazah korban diketahui terungkap setelah petugas keamanan bandara mencium bau busuk yang berasal dari mobil korban pada Selasa dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.

Setelah pengecekan, petugas mendapati korban sudah dalam keadaan tewas dengan kondisi tubuh membengkak dalam posisi telungkup dan kepala diplakban pada bagasi mobil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com