Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Tertukar di Rumah Sakit Pamekasan

Kompas.com - 20/03/2013, 16:16 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com — Bayi laki-laki anak dari pasangan suami istri Irsyad (33) dan Busana (25), warga Dusun Gunung, Desa Kaduara Timur, Kecamatan Peragaan, Sumenep, Jawa Timur, tertukar dengan bayi lainnya di RS dr Slamet Martodirjo Pamekasan. Tertukarnya bayi tersebut diketahui setelah bayi dibawa pulang dari rumah sakit, Selasa (19/3/2013) kemarin.

Muhammad Amin, kerabat Irsyad, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (20/03/2013), menjelaskan, ibu si bayi melahirkan pada Jumat (15/3/2013) melalui operasi caesar karena bidan setempat tidak mampu menanganinya. Bayi yang dilahirkan berjenis kelamin laki-laki. Karena kondisinya masih lemah, bayi dirawat di dalam inkubator.

"Hari Senin ibu bayi pulang dari rumah sakit karena dokter sudah mengizinkan. Sementara si bayi masih dirawat di rumah sakit karena kondisinya masih lemah," ungkap Amin.

Sehari berikutnya, kondisi bayi sudah bisa dibawa pulang. Tanpa banyak bertanya, Irsyad didampingi kerabat lainnya langsung membawa pulang bayi yang disodorkan perawat.

Tiga jam kemudian, ketika saat hendak membersihkan bayi itu, sang ibu kaget bukan main karena bayinya berjenis kelamin perempuan.

"Semuanya heran karena selama tiga hari dirawat di rumah sakit, jenis kelaminnya laki-laki. Ini pasti tertukar dengan bayi orang lain," imbuh Amin.

Hari itu juga si bayi dikembalikan ke rumah sakit untuk ditukar kembali dengan bayi yang dilahirkan Busana. Amin menceritakan, Irsyad sempat dimarahi perawat karena tidak memeriksa bayinya sebelum membawanya pulang.

"Orangtuanya kan tidak tahu si bayi ditempatkan di sebelah mana. Selain itu, yang menyerahkan si bayi adalah perawatnya. Justru yang disalahkan adalah orangtuanya sendiri," ungkap Amin.

Ternyata bayi itu tertukar dengan bayi warga Desa Camplong, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang. Keluarga itu juga mengakui bahwa bayinya tertukar dengan bayi lain. Kedua keluarga itu pun saling mengembalikan bayi yang sempat mereka bawa pulang.

Tukar-menukar bayi itu berlangsung lama. Pasalnya, yang di Sampang juga mengaku tidak tahu kalau anaknya tertukar dan sudah dibawa pulang dari rumah sakit.

Kelalaian

Seorang petugas Ruang Neonatal RS dr Slamet Martodirjo, Pamekasan, yang dimintai konfirmasi Kompas.com menolak memberi jawaban. "Mohon maaf, kepala ruangannya sekarang sedang sakit. Selain dia, tidak boleh ada yang boleh berkomentar, termasuk humas dan direktur rumah sakit," kata perawat yang namanya tertutup kerudung merah yang dikenakannya.

Saat dikonfirmasi tentang kejadian itu, Direktur RS dr Slamet Martodirjo, Pamekasan, dr Iri Agus Subaidi, menyatakan tidak menerima laporan tentang adanya bayi yang tertukar. "Saya tidak diberi laporan oleh kepala bagian keperawatan. Justru saya tahu dari wartawan ini," kata dia dengan nada heran.

Karena itu, pihaknya akan memanggil dan meminta laporan terkait tertukarnya bayi tersebut. Bahkan, pihaknya menilai kasus tersebut merupakan bentuk kelalaian dari perawat. "Nanti akan kita panggil dan jika memang ada kesalahan yang fatal, perawat yang bersangkutan akan ditegur dan akan diberi sanksi," pungkas dr Iri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com