Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan Iskan: Tak Perlu Kriteria untuk Penghuni Rusun!

Kompas.com - 21/03/2013, 14:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perum Perumnas Himawan Arief Sugoto, Kamis (21/3/2013), menyatakan, dengan murahnya harga rusun yang ditawarkan, pihaknya perlu selektif menyaring para pembeli. Perumnas bahkan akan membentuk satu tim verifikasi tersendiri.

Terkait hal itu, pada kesempatan sama, Meneg Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan justeru berpendapat sebaliknya. Hanya, menurut Dahlan, bukan untuk memberikan rusun pada semua orang yang mampu membeli. Ia memberikan saran berupa skema agar rusun dapat sekaligus memperbaiki kawasan.

"Saya ingin ini menjadi bukan rusun biasa," ujar Dahlan dalam sambutannya pada pemancangan tiang pertama menara A4 dan A5 Rumah Susun Sederhana Milik (rusunami) di Bandar Kemayoran, Jakarta Utara. 

"Saya ingin rusun ini tidak komersial. Bisa tidak, penghuni yang ke sini nanti dengan pengalaman penghuni yang nyaman, dimanfaatkan untuk melindungi lingkungan," lanjut Dahlan.

Dahlan menyarankan, Perumnas sebaiknya memilih satu wilayah RT yang sangat kumuh. Dari situ, Perumnas bisa memboyong semua penduduknya ke rusun yang baru dibangun ini, sementara tanah bekas para penghuni kawasan kumuh itu diserahkan ke Perumnas.

"Nanti Perumnas membangun rusun lagi. Kalau nanti mereka mau kembali, longgarkan saja. Begitu rusun di tempat itu jadi, cari lokasi lain yang sangat kumuh. Bangun kembali lokasi tersebut oleh Perumnas. Dengan demikian, akan secara konkrit kita tingkatkan kesejahteraan," ujar Dahlan. 

"Daerah kumuh mana atau kawasan miskin mana yang ada tanahnya. Kemudian, mereka semua kompak mau pindah ke sini agar kawasan yang ditinggalkan itu dibangun lagi untuk rumah susun. Dengan demikian tidak perlui kriteria. Kriterianya adalah siapa yang tinggal di kawasan yang ditunjuk itu," tambahnya.  

Dahlan menjelaskan, kawasan yang akan dibangun nantinya terus bertambah. Perbaikan lingkungan seolah mampu "menjangkit" di Jakarta. Dari satu lokasi ke lokasi lainnya, wilayah-wilayah kumuh perlahan dapat ditanggulangi keberadaannya.

"Dengan begitu, keberadaan rusun ini tidak hanya menampung orang yang tidak punya rumah. Tapi, menampung orang yang tidak punya rumah sekaligus memperbaiki kawasan. Jangan sampai tergoda, di sini lokasinya istimewa, kesempatan mendapatkan untung, semoga tidak seperti itu," tandas Dahlan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com