JAKARTA, KOMPAS.com — Groundbreaking (peletakan batu pertama) rusun Pasar Rumput di Manggarai, Jakarta Selatan, dipastikan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dimulai pada April 2013. Hal itu dipastikan setelah kesiapan lahan serta sosialiasi kepada warga yang akan direlokasi sudah mulai dilakukan.
"Iya, groundbreaking-nya mulai April," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (25/3/2013).
Selain rusun Pasar Rumput yang akan dijadikan rusun bagi warga Bantaran Ciliwung, kata Basuki, Pemprov DKI saat ini sedang mencari tanah dan aset DKI untuk dibuat menjadi rusun terpadu. Rusun terpadu itu, terang dia, seperti penggabungan sekolah yang kosong dan sudah tidak terpakai. Kemudian, sekolah-sekolah itu akan digabungkan untuk dibangun rusun yang di lantai bawahnya dapat digunakan untuk sekolah, pasar, dan kantor kelurahan.
"Misalnya untuk kantor lurah. Nanti di atas kantor lurah itu bisa digunakan untuk rusun," kata Basuki.
Asisten Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta bidang Pembangunan dan Lingkungan Hidup Wiriyatmoko menjelaskan, pembangunan rusun itu akan melibatkan pemerintah pusat, yakni Kemenpera. Oleh karena itu, Pemprov DKI akan terus mengoordinasikan rencana pembangunan rusun itu, termasuk pembagian tugas antara pusat dan daerah.
"Dikoordinasikan dulu, anggaran yang digunakan APBN, APBD, atau menggunakan CSR," kata Wiriyatmoko.
Rusun yang rencananya akan dibangun di Pasar Rumput merupakan rusun terpadu yang akan dilengkapi dengan fasilitas pasar, permukiman, serta fasilitas kesehatan dan pendidikan. Rusun ini akan diprioritaskan untuk relokasi warga yang tinggal di bantaran Sungai Ciliwung.
Direktur Utama PD Pasar Jaya Djangga Lubis mengaku telah menyerahkan berkas yang berisikan aset Pasar Rumput dan telah dikembalikan kepada Pemprov DKI. PD Pasar Jaya, kata dia, juga sudah melakukan sosialisasi kepada pedagang, termasuk rencana relokasi sementara tempat berdagang selama pembangunan sedang berlangsung.
Total ada 1.700 tempat berdagang yang ada di Pasar Rumput dengan luas lahan yang ada mencapai 2 hektar. "Kami pindahkan tidak jauh kok, masih di sekitar lokasi pembangunan," kata Djangga.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.