JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membangun 200 tower rumah susun (rusun) untuk warga ber-KTP DKI di setiap tahunnya. Pembangunannya bakal dilakukan mulai tahun ini disokong dana APBD.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menjelaskan, alasan pembangunan rusun secara besar-besaran dilandasi dengan semangat penataan kota dan menjamin hunian layak serta terjangkau untuk warga Ibu Kota. Untuk itu, dia meminta jajarannya untuk bergerak cepat memetakan titik lokasi di mana ratusan tower itu akan dibangun.
"Kalau mau menata kota secara total, saat ini masih kurang banyak sekali sehingga harus dihitung kebutuhan, buat yang banyak sekalian, jadi ngatur transportasi dan tata rungnya lebih mudah," kata Jokowi, di Balaikota Jakarta, Rabu (27/3/2013).
Menurut Jokowi, cara paling efektif menata kota adalah memindahkan kelompok masyarakat ke rusun dalam jumlah besar. Sebab, hasilnya tak akan tampak jika penataan hanya dilakukan kepada masyarakat dalam jumlah yang kecil atau satuan.
Saat ini, kata dia, rusun percontohan telah ada di Marunda. Di lokasi itu, nantinya akan diperbanyak tower rusun dan sekaligus dibangun kawasan industri bersama PT KBN (Kawasan Berikat Nusantara). Kawasan rusun Marunda yang mencapai sekitar 20 hektar akan ditambah menjadi 100 hektar. Mengenai anggaran yang diperlukan, dia belum bisa membeberkannya.
"Kami meniru negara lain yang sukses menata kota dengan rusun, enggak bisa satu-satu memang. Kami tata juga lingkungannya, penghijauan, ada tamannya, dan lain-lain," ujarnya.
Berita terkait, baca :
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.