Basuki Minta Tambah Rambu-Rambu "Contraflow"

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengapresiasi uji coba sistem lawan arah atau contraflow oleh Polda Metro Jaya untuk mengurangi kemacetan. Basuki meminta agar rambu-rambu lalu lintas ditambah agar masyarakat juga semakin mengerti sistem itu.

"Yang sekarang kami minta tambah rambu-rambunya supaya orang tidak salah masuk," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (28/3/2013).

Dari hasil evaluasi, diketahui bahwa pelaksanaan sistem itu dapat mengurangi sekitar 30 persen kemacetan Ibu Kota. Basuki juga memberi apresiasi kepada Polda Metro Jaya dan Jasa Marga yang terus berkoordinasi dan selalu ada kajian untuk mengurangi kemacetan. Salah satu contoh kajian itu adalah pelebaran jalan untuk taman akan dipangkas. Banyak sekali pengendara yang memotong jalan sehingga pelebaran jalan untuk taman akan dipangkas.

"Ya model-model seperti itu yang lagi kita pangkas. Ada juga jalan u-turn yang terlalu dekat atau terlalu jauh, itu juga menjadi bahan kajian kita," katanya.

Sistem lawan arah diberlakukan untuk mengurangi kemacetan di tol dalam kota antara Grogol-Slipi dan Cawang-Rawamangun mulai dari Km 15+200 sampai Km 12+400. Kebijakan itu mulai diuji coba pada Senin (25/3/2013) lalu.

Kebijakan itu dinilai efektif mengurangi kepadatan kendaraan sebanyak 30 persen. Kebijakan ini berlaku setiap hari kerja, mulai Senin hingga Jumat dari pukul 07.00 WIB hingga 20.00 WIB. Kebijakan contraflow dilakukan sampai tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) selesai dibangun. Jika tol JORR sudah selesai pembangunannya, maka tol dalam kota akan berjalan seperti semula.