Air Palyja Seret Enam Bulan, Warga Meradang

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, tak tahan dengan pelayanan PT PAM Lyonnaise Jaya yang belum juga memperbaiki layanan air bersih ke wilayah tersebut. Padahal, warga mengaku rutin membayar tagihan air.

"Sudah enam bulan pasokan air terganggu. Kami sudah sering melaporkan masalah ini tapi jawaban petugasnya selalu sama, akan diperbaiki," terang Sunarni, Ketua RT 07 RW 04 Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (28/3/2013).

Sunarni mengungkapkan, warganya masih tetap membayar tagihan air dengan kisaran Rp 30.000 - Rp 60.000 per bulan. Namun, pasokan air bersih tak kunjung diperbaiki. Alhasil, warga terpaksa membeli air dari pedagang keliling.

"Karena itulah warga sempat berencana mau sandera mobil operasional Palyja kalau lewat di sini," ungkap Sunarni.

Menurut warga, pasokan air bersih terganggu justru setelah Palyja melakukan penggantian instalasi pipa air di wilayah tersebut. Setelah perbaikan, empat RW di Kapuk Muara mulai tidak terlayani air bersih.

Secara terpisah, Lurah Kapuk Muara Sugiarto Timbo membenarkan adanya persoalan pasokan air bersih di wilayahnya. Sugiarto mengaku sudah melaporkan masalah tersebut kepada PT Palyja maupun kepada Gubernur DKI Jakarta.

Menurut Sugiarto, PT Palyja sudah siap memperbaiki layanannya. Kendala muncul pada sisi perizinan.

"PT Palyja sudah berencana memasang booster di Kelurahan Kapuk Barat, Jakarta Barat, di lokasi pertamanan. Tapi, masih menunggu izin dari gubernur karena lokasinya di pertamanan," terang Sugiarto.

Ia meyakini, bila perangkat tersebut selesai dipasang, pasokan air ke empat RW yang mengalami gangguan akan kembali lancar.