Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghuni Ragukan Renovasi Rusun Angke

Kompas.com - 29/03/2013, 05:40 WIB
Alfiyyatur Rohmah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penghuni Rusun Angke masih meragukan rencana renovasi yang dicanangkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Sebab, wacana yang sama telah berhembus sejak 2008.

Abdul Hadi (35), warga rusun Angke, Tambora, Jakarta Barat, mengatakan, persiapan renovasi pada 2008 saat itu sudah sangat matang. Pembongkaran 90 persen akan dilakukan oleh pemerintah. Penghuni rusun pun banyak yang sudah mencari kontrakan untuk tempat tinggal sementara saat rusun dibetulkan.

Namun ternyata rencana hanya tinggal rencana. Saat itu, kata Hadi, Pemprov DKI mengaku tidak memiliki anggaran di APBD. Penghuni yang sudah terlanjur memberi uang panjer kepada pemilik kontrakan terpaksa harus kehilangan uang mukanya karena tak jadi pindah.

Hadi tinggal bersama istri dan kedua anaknya di rusun tersebut sejak 1990. Dengan penghasilan Rp 70.000 sebagai tukang satai di Pinangsia, Jakarta Barat, dia memilih bertahan di rumah susun empat lantai milik pemerintah tersebut.

Kini rencana renovasi kembali bergaung saat Jokowi menyebut Rusun Angke sudah tak layak huni. Selama Maret 2013, Pemprov DKI sudah melakukan sosialisasi.

Mulai April hingga Juni, proses pengosongan rusun akan dilakukan, sehingga pada Juli sudah bisa dibongkar. Sementara pembangunannya akan dilaksanakan pada September 2013, dengan target selesai pada Desember 2014.

Namun, belajar dari pengalaman, Hadi masih ragu mencari kontrakan. "Saya nungguin mepet waktu saja deh. Daripada uang muka hilang," kata Hadi, Kamis (28/3/2013).

Selain Hadi, Rusun Angke ini dihuni sekitar 500 orang lainnya. Mereka hanya dikenakan sewa sebesar Rp 70.000 per bulan untuk satu unit kamar di rusun. Uang tersebut belum termasuk biaya listrik ataupun air. Dengan tambahan biaya listrik dan air, penghuni bisa menghabiskan uang sekitar Rp 200.000 per bulan untuk tempat tinggal.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com