Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Korban Camry Maut Dikenal Taat Beragama

Kompas.com - 01/04/2013, 06:36 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Winda Anggraeni (24), perempuan yang turut menjadi korban meninggal dunia dalam insiden kecelakaan Toyota Camry di Tol TB Simatupang, Jakarta Selatan, Sabtu (30/3/2013) lalu, dikenal oleh keluarga sebagai anak yang baik.

Bahkan, almarhumah dikenang sebagai seorang yang taat pada agama. "Selama tinggal di lingkungan keluarga, tidak pernah menunjukkan perilaku menyimpang baik secara agama Islam yang kami anut maupun hukum yang berlaku, termasuk adat istiadat setempat," ujar Djasman (61), ayah Winda, saat berbincang ke wartawan, Minggu (31/3/2013).

Winda Anggraeni adalah putri bungsu dari empat bersaudara yang sehari-hari tinggal di Jalan Pedati Timur Dalam, Rawabunga, Jatinegara, Jakarta Timur. Sejak lima bulan terakhir, perempuan lulusan salah satu universitas swasta di DKI itu diketahui bekerja di salah satu stasiun radio swasta di DKI Jakarta.

Djasman melanjutkan, Winda tumbuh dan besar di keluarga yang menjunjung tinggi ajaran agama. Oleh sebab itu, meski ia bekerja di stasiun radio yang tergolong sibuk, Djasman sebagai orangtua tak lupa mengingatkan putra-putrinya untuk melakukan shalat lima waktu setiap harinya.

"Anak saya rajin shalat. Insya allah, bapaknya sebagai orang Muslim punya kewajban untuk itu," lanjut pria yang menjadi tokoh masyarakat di wilayah permukimannya tersebut saat menceritakan keseharian putrinya dengan tegar.

Atas dasar itulah, lanjut Djasman, keluarganya merasa terpukul atas kabar duka yang terjadi pada Winda. Terlebih, fakta miring dari aparat kepolisian terkait kronologi meninggalnya Winda. Oleh sebab itu, keluarga pun telah menyerahkan sepenuhnya kepada polisi untuk mengusutnya.

Sebelumnya diberitakan, kecelakaan tunggal menimpa mobil Toyota Camry B 1596 KV hitam di Tol TB Simatupang ke arah Lebak Bulus, Sabtu pagi. Pengemudi bernama Yaser Lutfi Marfadi (30) dan rekan perempuannya, Winda Anggraeni (24), meninggal dunia di lokasi kejadian setelah keduanya terlempar ke aspal.

Saat dilakukan pemeriksaan di dalam mobil, petugas mendapati enam paket sabu dengan berat bruto lima gram, alat timbang sabu merek LS50 satu unit, dua cangklong, tiga buah bong atau alat isap sabu, dua korek api, satu butir voltaren (obat penenang), tiga buah SIM card berbeda provider, dan satu buah memory card.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com