Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Kecelakaan, Winda Pamit Bekerja ke Orangtua

Kompas.com - 01/04/2013, 06:54 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Djasman (61) tak menyangka bahwa Jumat (29/3/2013) sekitar pukul 20.00 WIB adalah pertemuan terakhir dengan Winda Anggraeni (24), putri bungsunya. Sabtu (30/3/2013), Winda dan seorang rekannya, Yaser Lutfi Marfadi, tewas dalam kecelakaan maut di Tol TB Simatupang, Jakarta Selatan.

"Sebelum terjadi kecelakaan, sebelum berangkat kerja, telah berpamitan kepada saya bekerja," ujar Djasman saat ditemui wartawan di rumahnya, Jalan Pedati Timur, Rawabunga, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (31/3/2013).

Winda yang sejak lima bulan terakhir bekerja di salah satu stasiun radio swasta di Jakarta itu pun mengaku kepada orangtuanya menumpang ojek motor. Setelah itu, tanpa kecurigaan sedikit pun, orangtua Winda melepasnya pergi bekerja.

Djasman melanjutkan, Sabtu sekitar pukul 10.00 WIB, Djasman dan keluarga mendapat kabar duka. Melalui salah satu saudara sepupu, Winda dikabarkan meninggal dunia akibat insiden kecelakaan di jalan tol. Jasad wanita malang itu pun diketahui telah berada di Rumah Sakit Fatmawati.

"Mendapat informasi Winda telah meninggal, saya sama perwakilan keluarga menuju RS Fatmawati untuk memastikan informasi, dan benar (kabar itu)," lanjut Djasman dengan tegar.

Winda Anggraeni adalah putri bungsu dari empat bersaudara yang sehari-hari tinggal di Jalan Pedati Timur Dalam, Rawabunga, Jatinegara, Jakarta Timur. Sejak lima bulan terakhir, perempuan lulusan salah satu universitas swasta di DKI Jakarta itu diketahui bekerja di salah satu stasiun radio swasta di Jakarta.

Kini, jenazah wanita yang dikenal taat dalam melaksanakan perintah agama tersebut telah dimakamkan. Pihak keluarga menyerahkan kasus kecelakaan sang anak, terutama soal fakta miring ditemukannya narkotika jenis sabu, kepada aparat kepolisian yang berwenang.

Sebelumnya diberitakan, kecelakaan tunggal menimpa mobil Toyota Camry B 1596 KV hitam di Tol TB Simatupang arah Lebak Bulus, Sabtu (30/3/2013) pagi. Sopir bernama Yaser Lutfi Marfadi (30) dan rekan perempuannya, Winda Anggraeni (24), meninggal dunia di lokasi kejadian setelah keduanya terlempar ke aspal.

Saat dilakukan pemeriksaan di dalam mobil, petugas mendapati enam paket sabu dengan berat bruto lima gram, alat timbang sabu merek LS50 satu unit, dua cangklong, tiga buah bong atau alat isap sabu, dua korek api, satu butir voltaren (obat penenang), tiga buah SIM card berbeda operator, dan satu buah memory card.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com