JAKARTA, KOMPAS.com — Dari sejumlah rute KRL Jabodetabek, mungkin banyak yang kurang menyadari bahwa rute Tangerang-Duri merupakan rute yang sama sekali tidak dilayani oleh KRL Ekonomi. Penghapusan KRL ekonomi untuk rute Tangerang itu sendiri telah berlangsung lama dan hampir setahun.
Manajer Komunikasi PT KRL Commuter Jabodetabek (KCJ) Eva Chairunissa menjelaskan, penghapusan KRL ekonomi rute Tangerang telah dimulai sejak bulan Mei 2012. "Mulai saat itu, seluruh rangkaian seluruhnya telah commuter line. Penghapusan karena rangkaian kereta sudah tidak layak jalan," kata Eva saat dihubungi, Selasa (2/4/2013) pagi.
Menurut Eva, ketika awal-awal layanan kereta ekonomi dihapuskan di rute Tangerang, memang sempat ada protes dan gejolak persis seperti yang terjadi belakangan ini. Namun, perlahan setelah diberi penjelasan, pihak-pihak yang melakukan protes dapat menerima dan sampai saat ini tidak pernah lagi ada gejolak.
Eva mengatakan, saat itu pihak yang melakukan protes di antaranya adalah para pedagang beserta para pekerja informal lainnya. "Saat itu, kami beri penjelasan, mereka bisa memaklumi. Makanya heran kenapa di rute-rute lain tidak bisa, mungkin ada motif lain ya," katanya.
Seperti diketahui, menurut rencana awal, PT KAI berencana akan menghapuskan layanan KRL ekonomi untuk rute Serpong dan Bekasi dimulai 1 April 2013 serta rute Depok-Bogor mulai 1 Juni 2013. Namun, gelombang protes yang muncul menyebabkan PT KAI harus menunda rencana tersebut hingga Juli 2013.
Tujuan PT KAI menghapuskan layanan KRL ekonomi adalah demi meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat. Nantinya, seluruh layanan kereta di Jabodetabek akan dilayani KRL commuter line. Penghapusan KRL ekonomi juga merupakan bagian dari PT KAI untuk meningkatkan pelayanan sesuai Perpres 83 Tahun 2011 tentang penugasan PT KAI untuk menyelenggarakan prasarana dan sarana kereta di Jabodetabek dan kereta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Berita terkait, baca :
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.