Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JLNT Mandek karena Basuki Pangkas Anggaran?

Kompas.com - 03/04/2013, 09:56 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Apabila Jalan Layang Non Tol (JLNT) Antasari-Blok M sudah dapat dilintasi kendaraan beberapa waktu lalu, JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang masih dalam pengerjaan. Awalnya pembangunan jalan layang tersebut ditargetkan selesai akhir tahun 2012, tetapi penyelesaian pengerjaan itu tampaknya kembali molor.

Beberapa suara sumbang menyebutkan, salah satu alasan mengapa penyelesaian pengerjaan itu terus molor bahkan mandek karena Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memangkas anggaran proyek mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo tersebut.

Saat dimintakan konfirmasi kepada Dinas Pekerjaan Umum DKI, Kepala Seksi Simpang Tidak Sebidang, Dinas PU DKI Heru Suwondo, mengatakan, hingga saat ini, pengerjaan itu masih terus dilakukan dan dikebut oleh timnya.

"Kampung Melayu-Tanah Abang masih jalan. Kerjanya memang malam, jadi tidak begitu kelihatan," kata Heru, ketika dihubungi wartawan, di Jakarta, Rabu (3/4/2013).

Heru mengatakan, terdapat tiga paket dalam pengerjaan JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang, yaitu paket Casablanca, paket Prof Dr Satrio, dan paket Mas Mansyur. Di antara ketiga paket itu, masih ada satu paket yang masih dalam pengerjaan, yaitu paket Mas Mansyur.

Heru mengatakan, JLNT akan selesai pada pertengahan tahun ini. Pekerjaan segmen spesial yang memiliki panjang empat meter per segmen membutuhkan waktu sekitar 10 sampai 12 hari. Saat ini, pekerjaan itu sudah hampir tersambung dan diharapkan pada akhir Maret atau akhir April sudah tersambung.

"Paket Mas Mansyur yang melintas di atas Jalan Sudirman itu terus dikerjakan. Pekerjaan special pan yang di atas Jalan Sudirman dikerjakan ekstra hati-hati karena lalu lintas di bawahnya dapat tetap berjalan," ujar Heru.

Berdasarkan desain awal, JLNT ini memiliki dua pilar di kiri kanan Jalan Prof Dr Satrio. Namun, karena ada pipa air baku, desain berubah dari dua jalur arah timur dan barat disatukan, di sisi kanan Jalan Satrio. Hal itulah yang membuat pembangunan di daerah persimpangan Jalan Sudirman itu lebih lambat dibandingkan area pekerjaan lainnya.

Sementara itu, di Jalan Prof Dr Satrio, sudah tidak ada pekerjaan apa pun dan tumbuhan di bawah JLNT juga sudah ditanam kembali. Pengerjaan JLNT ini menggunakan anggaran secara multiyears (bertahap) dan menghabiskan sekitar Rp 840 miliar.

Saat ditanyakan kepada Heru, apakah Basuki melakukan pemangkasan anggaran untuk penyelesaian pengerjaan JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang, Heru menjawab singkat. "Insya Allah tidak," kata dia.

Berita terkait, baca :

GEBRAKAN JOKOWI-BASUKI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com