Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wartawan "Kompas" Abun Sanda Meninggal Dunia

Kompas.com - 04/04/2013, 18:18 WIB
M Suprihadi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kabar duka datang dari redaksi harian Kompas. Wartawan senior Kompas Abun Sanda meninggal dunia di usia 52 tahun, Kamis (4/4/2013) sekitar pukul 17.05 WIB di Jakarta.

Almarhum meninggal akibat serangan jantung yang dialaminya saat sedang bertugas di kantor redaksi harian Kompas. Ia sempat mendapat pertolongan dokter dan dibawa ke Poliklinik Kompas Gramedia untuk mendapat pertolongan sebelum meninggal dunia.

Saat ini jenazah masih disemayamkan di Poliklinik Kompas Gramedia sambil menunggu keputusan keluarga untuk proses pemakaman.

Abun Sanda lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 9 November 1961. Almarhum meninggal dunia meninggalkan dua orang anak, masing-masing Yasser yang masih duduk di kelas III SMP dan Jemima yang duduk di kelas V SD. Istrinya, Anita Ratnayanti, lebih dulu meninggal dunia pada 11 Maret 2009.

Mengawali kariernya di dunia jurnalistik, Abun Sanda bergabung dengan harian Kompas sebagai koresponden di Makassar sejak medio 1987 sebelum ditugaskan ke Jakarta tahun 1993 sebagai wartawan.

Abun Sanda pernah menduduki sejumlah jabatan, antara lain Wakil Kepala Desk Ekonomi, Wakil Kepala Desk Metropolitan, Kepala Desk Metropolitan, dan Kepala Desk Nusantara, sebelum menjabat sebagai Direktur Bisnis PT Kompas Media Nusantara. Terakhir, Abun aktif sebagai wartawan senior harian Kompas.

Selama ini, Abun Sanda dikenal sebagai wartawan yang menguasai bidang perkotaan dan properti. Sejumlah tulisannya mengenai perkembangan di bidang tersebut sering menjadi rujukan sejumlah pihak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com