Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abun Sanda Kini Berada dalam Kerahiman Tuhan

Kompas.com - 05/04/2013, 04:00 WIB

Penyelenggaraan Ilahi selalu misteri. Providentia Dei. Rekan Antonius Abun Sanda sering mengungkapkan hal ini, terutama saat dia datang berbincang-bincang di desk ekonomi, Redaksi Kompas, Palmerah Selatan, Jakarta. Abun yang dikenal dengan inisial AS bergabung dengan desk ekonomi sejak melepaskan jabatan Direktur Bisnis Kompas Media Nusantara pada November 2011.

Karena itu, Abun menegaskan, dia selalu siap menghadapi penyelenggaraan Ilahi itu. Dan, hari Kamis (4/4), pukul 17.05, sang Ilahi memanggil Abun Sanda. Almarhum, kelahiran Ujungpandang (kini Makassar), 9 November 1961, meninggalkan putra-putrinya, Yasser Abraham (15) dan Yemima Abraham Sanda (11). Istrinya, Anita Ratnayanti, sudah berpulang pada 11 Maret 2009.

Bergabung sebagai calon koresponden di Makassar pada Februari 1987, Abun—yang selalu meramaikan ruang redaksi dengan gelak tawanya yang membahana—petang hari itu sedang berada di meja kerjanya. Serangan jantung terjadi, dan upaya medis sekitar setengah jam tak berhasil. Tuhan punya rencana tersendiri, dan kami semua di redaksi hanya bisa pasrah.

Sebagai wartawan senior, Abun menjadi andalan utama. Kemampuannya berbahasa Mandarin, ditambah keluwesannya dalam pergaulan, membuat redaksi praktis tidak kesulitan menembus para pengusaha besar di negeri ini. Hanya dalam hitungan menit, Abun sudah bisa memperoleh komentar dari sang pengusaha yang lazimnya sungkan berbicara di media.

Saat majalah Forbes di New York, Amerika Serikat, awal Maret lalu mengeluarkan daftar orang terkaya di Indonesia, Abun mengangkat telepon dan dengan mudah mendapat komentar mereka yang berada di urutan teratas.

Dan, Abun pun tertawa terpingkal-pingkal saat rapat kecil desk ekonomi hari berikut. ”Sulit mencari padanan Bung Abun di desk ekonomi, soalnya penampilan yang lain tidak mirip konglomerat sebagaimana Bung Abun,” ujar kami.

Karena kehebatannya bergaul, Abun selalu diandalkan untuk menulis profil pemimpin perusahaan di Indonesia. Sekalipun tidak rutin, tulisan Abun muncul di halaman 20 Kompas edisi hari Senin.

Masih dari kemampuan bergaul, Abun juga dipercaya mengisi rubrik Analisis di halaman 17 setiap Senin. Tulisannya yang informatif, ringan, mengalir, sarat kritik, dan sinisme berkaitan dengan tata berbisnis, acap kali mengundang reaksi pembaca. ”Ternyata reaksinya luar biasa,” ujarnya.

Entah bagian dari misteri Ilahi itu, dua pekan lalu seperti biasa, Abun datang berbincang di desk ekonomi. Meja kerjanya memang sedikit terpisah. Entah mengapa topiknya soal kematian. Apakah amal perbuatan kita yang akan dilihat ataukah sepenuhnya bergantung kepada kerahiman Tuhan? Kami sepakat amal perbuatan, tetapi tetap mutlak kerahiman Tuhan.

Abun Sanda yang ramah dikenal sangat banyak membantu. Teman-teman yang Muslim juga selalu mendapat pesan singkat dari almarhum, mengingatkan saatnya shalat Subuh pada pukul 04.30. Almarhum juga selalu mengirimkan kata-kata penuh nasihat dan motivasi.

Abun Sanda kini berada dalam kerahiman Tuhan. Jenazahnya disemayamkan di Rumah Duka RS Dharmais. Selamat jalan rekan Abun Sanda. (PPG)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com