Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malu, Korban Pemerkosaan Memilih Pindah Rumah

Kompas.com - 06/04/2013, 12:55 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Merasa malu dengan teman-teman sekolahnya, ESR (14) oleh orangtuanya diungsikan ke rumah saudaranya di Jawa Barat. Pasalnya, peristiwa mengenaskan tersebut mulai tersebar dari mulut ke mulut ke rekan satu sekolahnya. ESR adalah korban pemerkosaan yang dilakukan oleh sekitar 10 remaja di sebuah rumah kontrakan di Jakarta Timur secara bergilir.

"Anak saya sekarang sudah enggak sekolah di situ lagi. Dia ketakutan sekali soalnya, dia malu sama teman-teman sekolahnya," ujar S, ibunda ESR kepada wartawan, Jumat (5/4/2012) malam.

Bukan hanya itu, korban yang sehari-hari tinggal bersama ibunya di bilangan Jakarta Timur itu pun terpaksa pindah rumah ke daerah Jawa Barat. Sebab, beberapa tetangga mengetahui bahwa ESR telah menjadi korban pemerkosaan dan menjadi perbincangan miring antarwarga.

"Omongan tetangga tentang anak saya enggak enak sekali. Makanya saya pindah ke rumah saudara dulu untuk melindungi anak," ujarnya.

Kini, kata S, putrinya yang tengah duduk di bangku kelas 2 SMP tersebut masih trauma akan peristiwa naas yang menimpanya. S pun tengah fokus memberikan motivasi kepada sang putri agar mampu melanjutkan kehidupannya dan kembali mengenyam dunia pendidikan.

ESR adalah korban pemerkosaan yang dilakukan oleh sekitar 10 remaja di sebuah rumah kontrakan di bilangan Jakarta Timur pada 1 Maret 2013. Satu dari 10 orang pelaku, diketahui berinisial IM, dikenalnya melalui situs jejaring sosial Facebook. Gadis malang itu mengaku diperkosa secara bergilir dua kali dalam dua malam berturut-turut.

Tanggal 5 Maret 2013, ESR berhasil lepas dari para pelaku pemerkosaan tersebut. Setelah sampai ke rumah, dia kemudian menceritakan aibnya kepada sang ibu sambil menangis. Tanggal 6 Maret 2013, keduanya melapor ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur agar ditindaklanjuti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com