JAKARTA, KOMPAS.com — Gara-gara menaikkan Upah Minimum Provinsi, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo disindir Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi. Sindiran itu dilakukan saat Musyawarah Nasional (Munas) IX Apindo yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Sindiran itu dilayangkan saat Sofjan Wanandi menyampaikan sambutannya dalam acara tersebut. Menurutnya, kebijakan menaikkan UMP hingga Rp 2,2 juta menyusahkan pengusaha.
"Gara-gara Pak Jokowi ini kita semua jadi pusing," kata Sofjan disambut tepuk riuh peserta musyawarah di ballroom Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta, Senin (8/4/2013).
Sofjan mengakui, jaminan memberi upah yang layak merupakan tanggung jawab bersama, tak terkecuali para pengusaha.
Namun begitu, ia meminta ada aturan yang jelas mengenai posisi perusahaan yang harus memenuhi UMP baru. Ia khawatir bila dipaksakan dengan mewajibkan semua buruh diupah sesuai UMP, hal itu akan berdampak buruk pada keberlanjutan perusahaan yang posisinya masih merangkak untuk berkembang.
"Kita ini 99 persennya adalah UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah), harusnya dibuat aturan yang lebih berpihak," ujar Sofjan.
Munas Apindo ini dihadiri sekitar 1.000 peserta dari pengusaha dan tamu kehormatan, seperti Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, perwakilan duta besar negara sahabat, dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II.
Munas Apindo akan digelar selama tiga hari dan diisi dengan berbagai agenda diskusi mengenai isu ekonomi dan pembangunan terkini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.