Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan KPK Santuni Warga Guntur

Kompas.com - 08/04/2013, 20:51 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Demi pembebasan lahan di Jalan Gembira, Guntur, Jakarta Selatan, pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi merogoh kocek pribadinya untuk patungan membayarkan uang santunan kepada warga yang menghuni lahan tersebut. Lahan seluar sekitar 8.000 meter persegi itu merupakan kapling yang akan dibangun gedung baru KPK. Selasa (9/4/2013) besok, KPK akan melakukan pengosongan lahan.

“Pimpinan KPK secara sukarela mengeluarkan uang pribadinya untuk masing-masing kepala keluarga,” kata Sekretaris Jenderal KPK Annies Said Basalamah di Jakarta, Senin (8/4/2013). Menurut Annies, pimpinan KPK menggunakan uang pribadinya untuk membiayai santunan warga karena biaya kerohiman itu tidak dialokasikan dalam anggaran pendapatan belanja negara (APBN).

Secara tidak terduga, penghuni Guntur meminta uang kerohiman. “Penghuni minta uang kerohiman tetapi KPK tidak setuju karena tidak masuk dalam anggaran gedung,” ujar Annies. Upaya pembebasan lahan gedung baru KPK ini memang tidak berjalan mulus.

Minggu (7/4/2013), warga penghuni Jalan Gembira, Guntur, menggelar aksi protes terhadap rencana pengosongan lahan yang akan dibangun gedung baru KPK tersebut. Menurut warga, tempo pengambilalihan lahan terlalu singkat. Mereka minta KPK memberi waktu 2-3 bulan untuk mempersiapkan diri. Mereka juga mengaku baru menerima surat peringatan untuk mengosongkan lahan itu pada akhir Maret 2013 dan 1 April 2013.

Sementara menurut Annies, upaya pengosongan lahan itu sudah dilakukan KPK sejak lama, tepatnya sekitar Maret 2011. Sejak awal pun KPK telah melibatkan pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Atas rencana penggusuran ini, penghuni lahan tersebut menolaknya.

Mereka melaporkan KPK ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Padahal, menurut, Annies, KPK sudah melakukan dua kali sosialisasi kepada warga, dan sempat memenuhi permintaan warga agar pengosongan lahan ditunda.

“Penghuni lahan kirim surat pada 27 Juni 2011 mengenai permohonan, penundaan pengosongan sampai Lebaran 2011. Setelah Lebaran, penghuni lahan ingkar dan tetap menolak kosongkan lahan,” ungkap Annies.

Melalui perundingan antara KPK dengan warga dan sejumlah pihak terkait, menurut Annies, disepakati kalau warga Jalan Gembira tersebut akan diikutkan dalam program rumah susun sederhana sewa (rusunawa) yang digagas Pemrov DKI Jakarta. “KPK bahkan terlibat langsung mengupayakan perumahan itu dengan menyurati menteri perumahan rakyat,” ujarnya.

Kesepakatan itu diambil melalui musyawarah pada 16 Januari 2013. Namun, lanjut Annies, tidak semua warga setuju mengikuti program rusunawa. “Sayangnya setelah dapat program rusunawa, hanya 13 KK dari 19 KK dari total 81 KK yang bersedia ikut program rusunawa, sedangkan program dinas sosial tidak ada yang menginginkan,” ucap Annies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Titiek Soeharto Tersipu Saat Ditanya Kemungkinan Dampingi Prabowo

Titiek Soeharto Tersipu Saat Ditanya Kemungkinan Dampingi Prabowo

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Terima Kasih ke Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Terima Kasih ke Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Ceritakan Pengalaman Kunjungi Berbagai RSUD, Jokowi: Alatnya Puluhan Miliar, Tapi Ruangannya Payah ...

Ceritakan Pengalaman Kunjungi Berbagai RSUD, Jokowi: Alatnya Puluhan Miliar, Tapi Ruangannya Payah ...

Nasional
DPP PKB Gelar Karpet Merah Menyusul Kabar Rencana Kedatangan Prabowo

DPP PKB Gelar Karpet Merah Menyusul Kabar Rencana Kedatangan Prabowo

Nasional
Momen Prabowo Guncangkan Badan Anies Sambil Tertawa Usai Jadi Presiden Terpilih

Momen Prabowo Guncangkan Badan Anies Sambil Tertawa Usai Jadi Presiden Terpilih

Nasional
Prabowo: Saya Akan Berjuang untuk Seluruh Rakyat, Termasuk yang Tidak Memilih Saya

Prabowo: Saya Akan Berjuang untuk Seluruh Rakyat, Termasuk yang Tidak Memilih Saya

Nasional
PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
Singgung Debat Capres yang Panas, Prabowo: Kita Tetap Satu Keluarga Besar

Singgung Debat Capres yang Panas, Prabowo: Kita Tetap Satu Keluarga Besar

Nasional
Sapa Anies-Muhaimin, Prabowo: Saya Pernah di Posisi Anda, Senyuman Anda Berat Sekali

Sapa Anies-Muhaimin, Prabowo: Saya Pernah di Posisi Anda, Senyuman Anda Berat Sekali

Nasional
KPK Sebut Hakim Itong Mulai Cicil Bayar Uang Denda dan Pengganti

KPK Sebut Hakim Itong Mulai Cicil Bayar Uang Denda dan Pengganti

Nasional
Tak Seperti PKB-PKS, Nasdem Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Tak Seperti PKB-PKS, Nasdem Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
Resmi Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Sapa Anies-Cak Imin: Yang Saya Cintai...

Resmi Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Sapa Anies-Cak Imin: Yang Saya Cintai...

Nasional
Prabowo-Gibran Ditetapkan Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Tepuk Tangan Bergema Berulang Kali

Prabowo-Gibran Ditetapkan Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Tepuk Tangan Bergema Berulang Kali

Nasional
Singgung Persoalan Kesehatan, Jokowi: Kematian akibat Stroke Capai 330.000

Singgung Persoalan Kesehatan, Jokowi: Kematian akibat Stroke Capai 330.000

Nasional
Terima Kunjungan Menlu Singapura, Prabowo Bahas Kerja Sama Pertahanan dan Maritim

Terima Kunjungan Menlu Singapura, Prabowo Bahas Kerja Sama Pertahanan dan Maritim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com