Magelang, Kompas
Uskup Agung Semarang Mgr Johanes Pujasumarta Pr mengatakan hal itu di Gereja Ignatius Magelang, Jumat (12/4). Uskup mencontohkan, dari 194 sekolah swasta Katolik yang didirikan oleh Yayasan Kanisius, sekitar 90 sekolah akhirnya terpaksa tutup karena terus tidak mendapat murid.
”Dari laporan yang kami terima, sekolah yang tidak mendapatkan murid akhirnya ada yang terpaksa beralih fungsi menjadi panti wreda,” ujarnya.
Pengalihan fungsi dari sekolah menjadi panti wreda ini terjadi pada sebuah sekolah di daerah Banyumanik, Kota Semarang.
Wilayah Keuskupan Agung Semarang meliputi seluruh Provinsi DI Yogyakarta dan wilayah Jawa Tengah sebelah timur meliputi Kevikepan Kedu, Semarang, dan Surakarta.
Pengurangan jumlah murid karena berkurangnya jumlah murid baru di setiap tahun ajaran baru ini terjadi sejak akhir tahun 1990-an.
Kepala Divisi Pendidikan Yayasan Tarakanita Wilayah Jawa Tengah Theodorus Edy Pramono mengatakan, di Jawa Tengah, ada sembilan sekolah yang didirikan Yayasan Tarakanita. Selama ini, sembilan sekolah tersebut menyediakan kursi bagi sekitar 3.000 siswa, tetapi hampir setiap tahun kekurangan murid.
Selain disebabkan banyaknya sekolah swasta yang bermunculan, berkurangnya murid juga disebabkan makin banyaknya sekolah negeri bermutu di tengah masyarakat.