Jakarta, Kompas -
Camat Jatinegara Sofyan, Selasa (16/4), mengatakan, awal April telah dilaksanakan sosialisasi hal itu di beberapa kelurahan di Jatinegara, meliputi Kelurahan Kampung Melayu dan Bidaracina. Dalam sosialisasi itu kembali dijelaskan pelebaran Sungai Ciliwung yang akan dilaksanakan oleh pemerintah.
”Sebetulnya ini program lama. Namun, akan dimulai aksinya bulan ini,” katanya.
Dalam sosialisasi itu, kata Sofyan, dijelaskan pemerintah akan melebarkan badan Sungai Ciliwung selebar 35 sampai 50 meter dari tengah badan sungai. Itu masih ditambah lagi selebar 7,5 meter untuk trase kering.
Total sementara ini ada 1.200 keluarga di Kecamatan Jatinegara yang rumahnya harus digusur untuk pelebaran sungai tersebut.
Pada pekan depan, kata Sofyan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mulai melaksanakan pematokan sekaligus pengukuran rumah warga yang terkena proyek pelebaran sungai itu. Namun, untuk masalah nilai ganti rugi tanah masih akan menunggu perhitungan dari tim
”Pematokan pekan depan diprioritaskan di Kampung Pulo sampai daerah dekat Matraman,” katanya.
Selain Jatinegara, menurut Sofyan, sosialisasi juga telah dilaksanakan di Kecamatan Kramatjati dan Kecamatan Tebet di Jakarta Selatan. Pasalnya, proyek pelebaran Sungai Ciliwung akan dimulai dari pintu air Manggarai sampai kawasan Jalan TB Simatupang.
Rencana pelebaran Sungai Ciliwung itu pun disambut baik sebagian warga Kampung Pulo. Salah satunya Usep, Ketua RT 004 RW 003 ini mengaku ingin segera direlokasi karena tempat tinggalnya sudah kerap kali terendam banjir.
”Inginnya segera dipindah. Namun, harus dibicarakan juga ganti rugi tanah tempat tinggal kami ini,” ucapnya.