Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Senang Bawahannya Berkembang

Kompas.com - 17/04/2013, 09:13 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo senang bila bawahannya berkembang, meski di sisi lain perkembangan itu harus ditandai dengan loncat ke tempat lain, mengundurkan diri, atau keluar dari roda kepemimpinan Joko Widodo.

Saat ini, empat jabatan eselon II di DKI Jakarta dalam posisi kosong. Kekosongan itu dikarenakan pejabat semula telah memasuki masa pensiun, mengundurkan diri, dan dipromosikan ke posisi lain. Keempat posisi jabatan yang kosong adalah Wali Kota Jakarta Barat karena Burhanuddin mengundurkan diri setelah mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif (caleg) 2014 DPRD DKI Jakarta dari Partai Gerindra. Kemudian Wakil Wali Kota Jakarta Barat Sukarno yang telah memasuki masa pensiun sejak 1 April 2013 lalu.

Selanjutnya adalah Wali Kota Jakarta Selatan yang sebelumnya dijabat oleh Anas Effendi dan dimutasi sebagai Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah. Terakhir adalah posisi Sekretaris Kota Jakarta Timur yang kosong setelah Husein Murad dipromosikan menjadi Wakil Wali Kota Jakarta Timur.

Di luar itu, Sekretaris Daerah Fadjar Panjaitan juga telah undur diri untuk mencalonkan diri sebagai caleg 2014 DPR RI dari PDI Perjuangan. Bagi Joko Widodo, atau akrab disapa Jokowi, fenomena loncatnya beberapa bawahan menjadi caleg merupakan bentuk lain dari keinginan mengembangkan diri. Karena itu, ia enggan berpolemik setelahnya.

"Ya enggak apa-apa mengundurkan diri, bagus. Itu kan hak pribadi, mau mengundurkan diri silakan, tidak ada yang menghambat roda pemerintahan," kata Jokowi, di Balaikota Jakarta, Rabu (17/4/2013) pagi.

Mantan Wali Kota Surakarta ini yakin pengunduran diri sejumlah pejabat itu tak akan berdampak banyak pada jalannya pemerintahan kota. Pengisian pejabat kosong telah dalam proses. Saat pengunduran diri itu dikaitkan dengan ketidakmampuan pejabat bersangkutan mengikuti ritme kerjanya, Jokowi enggan berspekulasi. Jokowi mengaku akan tetap bekerja cepat, apa pun kondisinya.

"Sekarang kecepatan kerjanya, ritmenya masih 40 kilometer per jam," ujar Jokowi sambil tersenyum.

Berita terkait, baca:

GEBRAKAN JOKOWI-BASUKI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com