Cara Basuki Cegah Orang Berobat ke Singapura

JAKARTA, KOMPAS.com — Basuki Tjahaja Purnama tidak ingin warga Jakarta menjatuhkan pilihannya berobat ke luar negeri, seperti Singapura dan Malaysia. Wakil Gubernur DKI Jakarta itu meminta Dinas Kesehatan DKI Jakarta membantu semua rumah sakit di Jakarta, baik swasta maupun milik Pemprov DKI, untuk mendapatkan Standar Akreditasi Rumah Sakit versi 2012.

"Pengakreditasian ini sangat penting kita lakukan. Sampai saat ini sudah 50 persen RS yang mendapatkan akreditasi, itu yang buat alat kita lebih bagus. Jadi, warga tidak banyak yang berobat ke Singapura," kata Basuki di RS MRCCC Siloam Semanggi, Jakarta, Rabu (17/4/2013).

Dengan semakin banyaknya RS di Jakarta yang mendapatkan standar akreditasi itu, dapat mengurangi tindakan malapraktik, seperti salah diagnosis, tindakan medis, dan salah memberi obat, dapat dihindari. Sistem akreditasi itu juga diyakini dapat menciptakan sebuah komunikasi yang baik antara dokter dengan pasien dan keluarganya.

Dengan standar akreditasi ini, dokter dan perawat juga dilatih untuk dapat memberikan informasi terbaik dan komunikatif kepada pasien. Begitu juga dengan standar pelayanan kesehatan dan pemberian obat yang tepat.

"Saya minta, tahun depan, RS yang mendapatkan standar akreditasi versi 2012 sudah 100 persen. Kalau perlu mendapatkan standar tertinggi, paripurna," katanya.

Untuk diketahui, hasil survei penilaian sistem akreditasi 2012 berupa level pencapaian, yang merupakan upaya pencapaian RS terhadap nilai yang ditentukan. Level tersebut adalah Dasar, Madya, Utama dan pencapaian tertinggi adalah Paripurna.