Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Semua Penyerobot Lahan Waduk Pluit Warga Miskin

Kompas.com - 17/04/2013, 15:07 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Rumah sederhana dan terkesan kumuh tidak selamanya dihuni oleh warga kurang mampu. Fakta yang ditemukan di sekitar Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, bisa menjadi buktinya.

"Ternyata ada yang punya mobil juga," kata Heryanto selaku Koordinator Program Normalisasi Kawasan Waduk Pluit, Rabu (17/4/2013).

Deretan hunian sederhana yang berjarak 50 meter dari tepi barat waduk itu mulai ditertibkan sejak Sabtu (13/4/2013). Sejumlah rumah semipermanen, lapak pemulung, dan warung sederhana diratakan dengan tanah karena menyerobot tanah negara, kawasan waduk.

Saat merobohkan bangunan tersebut, staf penertiban dikejutkan dengan keberadaan belasan mobil pribadi. Mobil-mobil tersebut langsung dibawa pemiliknya masing-masing ke lokasi yang aman, dekat lapangan futsal milik PT Jakarta Propertindo (JakPro).

"Ada 15 keluarga yang punya mobil. Ada juga yang punya metromini dan membuka bengkel di situ," ujar Heryanto.

Dua bus ukuran sedang dan berwarna biru terlihat diparkir di lokasi bekas gusuran, tepat di belakang pagar lapangan futsal PT JakPro. Beberapa warga yang dikonfirmasi soal kepemilikan mobil-mobil tersebut berdalih, kendaraan-kendaraan tersebut milik kerabat yang kebetulan diparkir di tempat tinggal mereka.

"Ini milik salah satu keluarga saya yang kebetulan dititip di sini," kata Djafar, salah seorang warga Taman Burung Waduk Pluit.

Heryanto menilai, ke-15 kepala yang memiliki mobil itu tergolong warga mampu. Oleh karena itu, kepada mereka tidak akan disediakan unit di rumah susun sebagaimana warga kurang mampu lainnya.

Sebanyak 70 bangunan rumah dan 32 lapak pemulung di kawasan Taman Burung dan di belakang tanah milik PT JakPro dan PT Garuda Mas mulai ditertibkan. Menurut rencana, penertiban bangunan akan dilanjutkan pada Kamis (18/4/2013) besok. Sekitar 150 bangunan akan dirobohkan pada saat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com