Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gonti: Telunjuk Edwin Tetap Cacat

Kompas.com - 18/04/2013, 10:49 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Rumah Sakit Harapan Bunda menyepakati untuk membawa bayi berusia 2,5 bulan, Edwin Timothy Sihombing, ke Paviliun Kencana Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. RS Harapan Bunda juga sepakat menanggung seluruh biayanya. Bagaimana tanggapan kedua orangtua Edwin?

"Jari sudah hilang, tidak ada tindakan manusia yang bisa mengembalikan itu," ujar Gonti Laurel Sihombing (34) kepada wartawan seusai bertemu jajaran direksi RS Harapan Bunda, Rabu (17/4/2013) malam.

Pertemuan tertutup yang berlangsung Rabu sejak pukul 14.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB di lantai IV RSHB menyepakati dua poin penting. Pertama, Edwin akan diberikan tindakan medis lanjutan di RSCM berupa bedah plastik dan skin draft atau penambahan jaringan kulit dengan bebas dari beban biaya hingga sembuh. Kedua, orangtua Edwin dilarang menempuh jalur hukum jika kesepakatan poin pertama telah dilakukan.

"Usaha rumah sakit untuk melakukan tindakan apa buat anak saya, saya terima saja," ujarnya.

Pertemuan yang dikatakan Gonti berlangsung secara alot tersebut juga disaksikan oleh pihak terkait, yakni pengacara rumah sakit dan Gonti, dokter Lenny yang memberikan obat dan akhirnya menyebabkan tangan Edwin bengkak, dokter Zainal Abidin yang diduga menggunting jari Edwin, dua orang dari Dinas Kesehatan, dan tiga orang lagi dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Gonti mengatakan, baik dirinya maupun sang istri tidak mendapatkan kompensasi berupa uang dari pihak RSHB atas kesepakatan itu.

"Saya hanya konsisten dengan apa yang telah saya tuntut sejak pertama, yaitu kesembuhan bagi anak saya. Itu saja cukup," kata Gonti.

Tak ada maaf

Romauli Manurung, ibunda Edwin yang ikut dalam pertemuan itu, pasrah dengan keadaan yang ada. Namun, dia mengaku dalam hati kecilnya tak puas atas situasi tersebut. Menurut dia, pihak rumah sakit terlalu arogan dalam menyepakati putusan dengan sama sekali tidak menyampaikan maaf atas kondisi yang terjadi pada telunjuk Edwin.

"Enggak ada permintaan rumah sakit kepada kami orangtua. Hanya dibilang dengan menanggung biaya di RSCM, itu eksplisit mengaku salah," ujar wanita yang sehari-hari merawat Edwin itu.

Dikonfirmasi secara terpisah, salah satu direktur RS Harapan Bunda, Edi Suharso, bersikeras bahwa salah satu dokternya tak menggunting jari telunjuk Edwin. Penanganan Edwin di RSHB dianggap telah sesuai dengan prosedur penanganan medis. Meski mengaku tak ada kesalahan prosedur, Edi melanjutkan, pihaknya tetap bertanggung jawab dengan apa yang terjadi pada pasiennya. Oleh sebab itu, Edi menilai poin kesepakatan antara RSHB dan orangtua Edwin yang menyatakan dirujuk ke RSCM Paviliun Kencana telah final dan tak bisa digugat.

"Kami sanggup membiayai pengobatan Edwin di RSCM. Ini hasil musyawarah rumah sakit dengan orangtua, bukan permintaan maaf," ujarnya.

Kini, kondisi bayi berangsur-angsur membaik. Kegelisahan yang sempat dialaminya kian menurun frekuensinya. Luka di telunjuknya yang hanya tinggal satu ruas juga telah kering dan tak mengeluarkan darah. Rencananya, Edwin akan dipindah ke RSCM, Kamis ini.

Berita terkait, baca:

DOKTER GUNTING JARI BAYI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com