Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Twitland" Penuh Keluhan Banjir Ciledug, Eh Jokowi Lagi yang Kena Cubit...

Kompas.com - 19/04/2013, 03:23 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hingga Jumat (19/4/2013) sekitar pukul 03.00 WIB, media sosial Twitter masih dipenuhi keluhan, kecaman, dan saling tukar solusi menyikapi kemacetan parah akibat banjir di Ciledug, Tangerang, Banten. Wilayah ini berdempetan dengan DKI Jakarta, dan menjadi salah satu kawasan tinggal utama para pekerja Jakarta. Alih-alih Gubernur Banten, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo justru jadi sasaran keluhan lagi.

Hujan yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya pada Rabu (17/4/2013) dan Kamis (18/4/2013) menjadi situasi sulit musim pancaroba para pekerja Jakarta. Di kedua hari itu, hujan deras turun mendadak, hanya berjeda sejenak untuk kemudian kembali turun hujan, lalu berhenti semendadak mulainya.

Di twitland, situasi banjir Ciledug terus muncul dari beragam akun dengan aneka rupa kalangan pemiliknya. Salah satu "kicauan" menggelitik adalah obrolan dua akun di Twitter. Nada sewot "terdengar" dalam jawaban akun @MarissaSasha menanggapi "cuitan" @youriluckyseven.

Akun @youriluckyseven semula menulis, "Keren Ciledug jadi tranding topic seharian full". Menanggapi "cuitan" itu, @MarissaSasha menanggapi dengan tak lupa mere-tweet @youriluckyseven, "Apanya yg keren. Gabisa pergi - gabisa pulang :( RT @youriluckyseven: Keren Ciledug jadi tranding topic seharian full". Belum selesai, @youriluckyseven pun menjawab, "Keren khan jdnya,daerah manapun ga bs kaya ciledug :p".

Informasi seputar kemacetan dan kondisi terakhir kawasan seputar Ciledug memang terus bermunculan di Twitter, microblogging yang cukup "bermanfaat" untuk bertukar kabar dan informasi cepat dalam kondisi semacam ini. Saat akun @TMCPoldaMetro mere-tweet pandangan mata dari warga Ciledug yang telanjur terjebak di rute pulang menuju Ciledug, jawaban-jawaban putus asa pun bermunculan. Salah satunya, @antoksumartono menulis, "Ga bisa plg :( nginep di warkop aja".

Akun @TMCPoldaMetro juga mere-tweet parahnya kemacetan menuju Ciledug yang diduga juga menjadi penyebab terbakarnya sebuah sepeda motor. Diduga akibat mesin motor kepanasan, sebuah sepeda motor terbakar di depan Puri Beta 2 Ciledug, berdasarkan info foto dari @revillll60, sekitar tengah malam.

Eh, Jokowi lagi yang kena...

Ujungnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pun kena sentil dari warga twitland. Akun @EricAntariksa menulis, "Sementara jokowi tidur nyenyak di rumah |Jl Ciledug Raya Macet Parah, Pengendara Mobil Pilih Menepi dan Tidur" dengan merujuk berita pandangan mata dari jalanan menuju Ciledug yang ditulis salah satu media online.

Akun lain, @alexferry, pun menulis sebuah permintaan terkait situasi berulang di Ciledug setiap kali hujan turun ini. "@LAPOR_UKP4 @sbyudhoyono @jokowi_dodo @basuki_btp Mohon Percepatan pembangunan Busway Layang ciledug blok M. Thanks". Akun lain berkomentar tajam adalah @fajarprtama86 yang menulis, "Korban Janji Kampanye @jokowi_do2 RT @TweetJKT Banjir Lagi, Lalu Lintas Cipulir Ciledug Macet Total", kembali merujuk pemberitaan media online

Meskipun demikian, muncul juga celetukan menggelitik yang mengkritisi "kicauan" yang "mencubit" Jokowi itu. Salah satunya adalah dari @Ri_Naldi yang menulis, "Ciledug banjir ngadunya bukan ke Jokowi ya? Lah, gubernur saya siapa? :| ".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com