Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membela Ibu, Adik Bacok Kakak

Kompas.com - 19/04/2013, 15:02 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Demi membela sang ibunda tercinta, Subeno (40) terlibat perkelahian dengan kakaknya, Sutrisno (45). Perkelahian itu berakhir dengan pembacokan yang dilakukan Subeno terhadap kakaknya tersebut.

Kejadian bermula sekitar pukul 09.30 ketika Sutrisno hendak memasak air di sebuah rice cooker. Namun, Sutrisno lupa menyalakan indikator rice cooker tersebut. Lantas, ibunya pun menyalakan indikator itu. Namun, tiba-tiba Sutrisno menendang pintu kamar yang ditempati ibunya. Menurut Sukiyah, sang ibunda, Sutrisno menendang pintu sampai pintu tersebut terjatuh dan hampir mengenainya.

"Cuma karena saya nyalakan indikatornya, eh dia nendang pintu kamar sampai roboh. Katanya dia kesal soalnya sudah dinyalakan. Padahal belum, orang saya yang nyalain," ujar Sukiyah ketika ditemui di rumahnya di Jalan Menteng Jaya, RT 09 RW 08, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (19/4/2013).

Tidak terima dengan perlakuan sang kakak kepada ibunya, Subeno langsung menghampiri kakaknya dan perkelahian tak dapat terelakan lagi. Tak cukup berkelahi di dalam rumah, kakak-beradik ini melanjutkan perkelahiannya di luar rumah.

Subeno yang sudah sangat emosi dengan kakaknya itu kemudian mengeluarkan parang dan langsung membacok kakaknya di bagian tangan kanan dan kedua kakinya. Rohani, seorang tetangga yang melihat kejadian ini, lantas langsung berteriak meminta bantuan warga.

"Saya lihat mereka berkelahi sampai berdarah-darah di gang lalu karena saya tidak kuat melihat darah, saya langsung berteriak," ujarnya.

Setelah kejadian tersebut, Sutrisno langsung dibawa ke puskesmas terdekat dan langsung mengadukan kejadian itu ke Mapolsek Metro Menteng.

Sementara Subeno sampai sekarang masih melarikan diri. Sesampainya di ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Metro Menteng, Sutrisno yang masih berlumuran darah melaporkan kejadiannya tersebut. Namun, pihak polisi belum membuat laporan disebabkan ini merupakan permasalahan keluarga. Pihak kepolisian menganjurkan agar berdamai.

"Ini, kan, motifnya juga salah paham. Namun, korban ingin adiknya ditahan selama satu minggu. Itu tidak bisa kalau sudah masuk ke ranah hukum," kata salah seorang petugas SPK Mapolsektro Menteng, Aiptu Iteng Waluyo.

Sementara itu, Sukiyah mengaku sangat sedih melihat perkelahian anaknya tersebut. Dirinya menyatakan akan menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada polisi. "Kalau memang harus ditahan, ya, saya tidak bisa berbuat apa-apa. Tergantung polisi saja saya," tuturnya sambil menitikkan air mata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com