Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Macet, Basuki Ingin Pantau Pengatur Lalin via "Gadget"

Kompas.com - 19/04/2013, 17:37 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menginginkan agar keberadaan petugas pengatur lalu lintas mudah dipantau, terutama saat terjadi kemacetan. Untuk itu, ia ingin membekali para petugas itu dengan alat komunikasi canggih.

Keinginan itu muncul karena kemacetan di Jakarta tak kunjung teratasi. Dalam dua hari ini saja, hampir di semua wilayah Jakarta terlihat arus lalu lintas sangat padat oleh kendaraan pribadi. Basuki Tjahaja Purnama menilai kemacetan Jakarta antara lain disebabkan oleh ketiadaan petugas pengatur lalu lintas.

"Petugasnya enggak ada, petugas sampai malamnya kurang," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Jumat (19/4/2013).

Basuki mengatakan, petugas pengatur lalu lintas dari Dinas Perhubungan DKI, Satuan Polisi Pamong Praja, dan Polda Metro Jaya akan dilengkapi dengan alat komunikasi canggih, seperti gadget bersistem operasi Android. Untuk itu, Basuki meminta PT Telkom Indonesia untuk membantu pengadaan alat komunikasi seluler itu.

Dengan kerja sama itu, Basuki berharap PT Telkom Indonesia akan mendapatkan untung karena petugas akan menggunakan pulsa dari operator mitra. Setiap petugas akan diberi jatah pulsa minimal Rp 50.000.

"Saya kan enggak tahu Satpol PP dan Dishub DKI itu ada di mana. Jadi, (keberadaan gadget) pasti lebih memudahkan," ujar mantan Bupati Belitung Timur itu.

Basuki mengatakan akan berkoordinasi dengan kepala dinas terkait untuk memberikan informasi mengenai posisi para personel pengatur lalu lintas, baik Satpol PP maupun Dishub DKI. Ia juga mengimbau agar personel Satpol PP dan Dishub DKI lebih diberdayakan setiap hari Jumat karena puncak kemacetan terjadi pada Jumat.

"Di lapangan itu kan faktanya kurang orang, enggak ada petugas. Kalau hujan, selokan mampet, itu juga menyebabkan banjir terus kendaraan jalan pelan-pelan dan jadi macet. Kalau enggak ada petugas kan repot," ujar Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com