Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peran Wanita di Kepolisian Bisa Menjadi Ujung Tombak

Kompas.com - 21/04/2013, 06:19 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Cakupan peran wanita di institusi kepolisian atau yang dikenal dengan sebutan polisi wanita (polwan) dalam perkembangannya hampir menyamai profesi yang identik dilakoni kaum adam. Mulai dari tugas yang ada pada lingkup kantor-kantor kepolisian sampai dengan misi di lapangan, keberadaan para polwan pun tidak luput dilibatkan pada berbagai tugas.

Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menilai peran polwan penting untuk menjadi ujung tombak di kantor kepolisian mana pun pada sektor wilayah. Maraknya kasus kejahatan baik korban atau pelakunya wanita menjadikan keberadaan polwan perlu ditambah, khususnya di kantor polisi sektor wilayah (polsek) yang memiliki peran penting pengamanan suatu wilayah.

"Untuk itu ke depan Polri perlu melakukan penambahan jumlah polwan untuk di tempatkan di polsek-polsek. Sebab selama ini di polsek jarang sekali ada polwan, padahal polsek adalah ujung tombak kepolisian," kata Neta kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Mengapa demikian, lanjut Neta, apabila ada suatu kasus kejahatan, baik korbannya atau pelakunya wanita, kasus tersebut akhirnya harus dilimpahkan di Polres. Hal ini menurut Neta terjadi karena kurangnya keberadaan polwan di Polsek yang ada.

"Akibat tidak adanya polwan di polsek, wanita-wanita yang menjadi tersangka kejahatan diproses di polres. Padahal di banyak daerah, jarak polres cukup jauh dari polsek," ujar Neta.

Neta mengkritik Polri dinilai masih kurang memanfaatkan peran polwan. Strategi Polri dalam memanfaatkan keberadaan polwan menurutnya masih belum maksimal. "Padahal ada beberapa polwan yang punya prestasi di reserse, seperti Kompol Marta mantan Kapolsek Johar Baru," jelasnya.

Pengamat Kepolisian dari Universitas Indonesia, Bambang Widodo Umar, menghargai kesetaraan peran wanita yang sudah ada di institusi kepolisian. Berbagai fungsi, lanjutnya, seperti di satuan lalulintas, reskrim, intel, dan lainnya sudah mulai dilakoni seorang polwan.

"Saya melihat polwan sudah cukup maju, kepolisian mendayagunakannya sampai di pucuk pimpinan. Yang perlu ditambah mungkin masalah pengetahuan polwan berkaitan masalah psikologi atau kriminologinya melalui pendidikan lagi," ujar Bambang.

Misalkan dalam fungsi penyelidikan kasus kejahatan terhadap wanita, Bambang mengatakan pengetahuan yang baik seorang polwan akan meningkatkan juga relasi dan komunikasi dengan korban.

Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, mengatakan kemampuan seorang polwan sangat membantu tugas di institusi kepolisian. Keberadaan polwan bahkan sudah ada yang sampai menempati pucuk tertinggi institusi seragam coklat itu.

"Untuk di Polri, polwan juga bisa meniti karier di jenjang yang lebih tinggi. Sudah ada beberapa polwan yang berpangkat Jenderal, atau yang Komisaris Besar (Kombes) juga banyak. Dan memang polwan bisa meniti karier setinggi mungkin secara intelektual," ujar Rikwanto.

Pada tugas-tugas kemasyarakatan, kata Rikwanto, peran seorang polwan banyak dilibatkan. Seperti pengaturan lalu lintas, babinkamtibmas, sampai di satuan Sabhara yang menangani kejadian huru-hara dalam suatu peristiwa unjuk rasa. Sedangkan dalam fungsi penyidikan, lanjutnya, polwan dapat menangani kasus-kasus yang berkaitan dengan kejahatan asusila di mana ada perkosaan, pelecehan seksual, polwan yang menangani.

"Jadi polwan ada di semua fungsi, misalnya di Sabhara, ada kejadian unjuk rasa yang notabene wanita atau ibu-ibu, polwan ini yang maju," ujar Rikwanto.

Polwan juga bisa melakukan upaya negosiasi kepada pendemo. Kehadiran polwan bisa meredam aksi agar tidak berlangsung anarkis.

"Ini sangat diandalkan supaya bisa meredam emosi pengunjuk rasa. Polwan juga bisa ditempatkan di fungsi yang lain, karena polwan bisa fleksibel," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com