Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Proyek JLNT Terkendala Anggaran

Kompas.com - 22/04/2013, 13:08 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana menghentikan proyek Jalan Layang Non-Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang kemungkinan akan dilakukan. Hal itu terungkap setelah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo membenarkan bahwa ada masalah dalam proyek tersebut.

Jokowi menjelaskan, problem yang paling mengganggu dalam proyek JLNT itu adalah mengenai anggarannya. Meski bisa dicari solusi melalui APBD Perubahan, dia menyayangkan waktu yang dikorbankan akibat masalah tersebut.

"Ya, sedikit ada problem, masalah penganggaran saja. Rugi waktu memang (karena) harusnya akhir tahun selesai," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Senin (22/4/2013).

Ia menyampaikan, masalah anggaran dalam proyek itu terjadi karena kendala teknis di lapangan. Target penyelesaian akhir tahun membuat proyek itu tidak dianggarkan di tahun berikutnya.

"Ternyata enggak selesai sehingga kalau (proyek) ini dilanjutkan ndak ada anggarannya makanya harus dianggarkan ke anggaran perubahan," ujarnya.

Secara terpisah, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama telah memberi sinyal untuk menghentikan proyek JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang. Hal itu terlihat dari inisiatifnya yang meminta Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mengaudit penggunaan anggaran proyek tersebut.

Basuki mengungkapkan, audit itu untuk mengetahui indikasi wanprestasi dalam proyek tersebut. Jika diteruskan, ia mengatakan, akan melakukan tender ulang atau mekanisme lainnya. 

Awalnya, pembangunan jalan layang tersebut ditargetkan selesai akhir tahun 2012, tetapi penyelesaiannya molor. Menurut informasi, pengerjaan proyek molor atau bahkan mandek karena Basuki memangkas anggaran untuk proyek tersebut.

Ada tiga paket dalam pengerjaan JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang, yaitu paket Casablanca, paket Prof Dr Satrio, dan paket Mas Mansyur. Di antara ketiga paket itu, masih ada satu paket yang masih dalam pengerjaan, yaitu paket Mas Mansyur.

JLNT ini direncanakan akan selesai pada pertengahan tahun ini. Berdasarkan desain awal, JLNT ini memiliki dua pilar di kiri kanan Jalan Prof Dr Satrio. Namun, karena ada pipa air baku, desain berubah dari dua jalur arah timur dan barat disatukan, di sisi kanan Jalan Satrio.

Hal itulah yang membuat pembangunan di daerah persimpangan Jalan Sudirman itu lebih lambat dibandingkan area pekerjaan lainnya. Sementara itu, di Jalan Prof Dr Satrio, sudah tidak ada pekerjaan apa pun. Anggaran proyek JLNT ini menghabiskan sekitar Rp 840 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com