May Day, Buruh Ancam Tutup Sudirman-Thamrin

JAKARTA, KOMPAS.com - Peringatan Hari Buruh (May Day) pada 1 Mei 2013 akan diramaikan dengan penolakan atas rencana kenaikan harga BBM bersubsidi. Sekitar 200 ribu buruh akan turun ke jalan menutup Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin.

"Kami memastikan akan melakukan aksi besar-besaran, sebanyak dua ratus ribu orang dari MPBI (Majelis Pekerja Buruh Indonesia) jam 9 pagi dari bundaran HI. Aksi ini total di jalanan. Kita tutup dua ruas jalan, Sudirman dan Thamrin mulai pukul 9 pagi," kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Andi Gani Nena Wea di Jakarta, Senin (22/4/2013) siang.

Andi Gani mengatakan, aksi tersebut merupakan aksi damai dan tidak mengundang tokoh-tokoh politik. Mereka tidak ingin ada yang menunggangi aksi buruh untuk kepentingan politik.

"Jadi murni aksi para pemimpin buruh. Dan kami akan tetap meperjuangkan khusus untuk kesejahteraan buruh dan rakyat Indonesia," kata Andi Gani.

Andi Gani menuturkan, 2013 tahun yang sangat sensitif menjelang Pemilu 2014. Untuk itu, tahun ini tidak ada aksi May Day di Gelora Bung Karno.

Isu utama yang akan diangkat, tutur dia, adalah penolakan pencambutan subsidi BBM. Menurutnya, kenaikan BBM akan menurunkan daya beli buruh sebesar 30 persen.

Senada dengan Andi Gani, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) M Said Iqbal mengatakan bahwa pengalihan subsidi BBM yang disebut-sebut sebagai Cash Money Transfer tak ubahnya program Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau Program Keluarga Harapan.

"Ini mengakibatkan partai tertentu yang diuntungkan. Ini berbahaya," kata Iqbal, yang berpendapat bahwa kenaikan harga BBM sangat politis karena dilakukan menjelang Pemilu 2014.