Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau "Nyapres", Marzuki Alie Tata Gaya Bicara

Kompas.com - 23/04/2013, 17:16 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie menyatakan siap maju dalam konvensi calon presiden yang akan diadakan Partai Demokrat pada Juni 2013. Persiapan pun mulai dilakukannya. Salah satunya adalah dengan menata gaya bicara. Seperti diketahui, selama menjabat sebagai Ketua DPR, Marzuki beberapa kali melontarkan pernyataan kontroversial.

"Nanti saya mulai menata bicara dengan bahasa yang menarik, kan orang bisa ikuti," ujar Marzuki, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/4/2013).

Terkait keinginannya maju menjadi kandidat capres, Marzuki mengatakan, alasan yang mendasari ialah karena adanya penilaian bahwa dirinya layak. "Kalau orang menilai saya memenuhi syarat, ya cobalah saya ikuti (maju dalam konvensi). Mengikuti ini kan bagian dari syariat. Yang penting niat kita tulus dan tidak ada target kepentingan pribadi, berpikir untuk rakyat," ujarnya.

Marzuki mengatakan, orang yang menilai dirinya mampu maju sebagai capres tak lain adalah Ketua Umum DPP Demokrat sekaligus Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). SBY, katanya, sudah empat kali mengirimkan pesan singkat kepadanya. Pesan singkat terakhir disampaikan SBY pada tanggal 12 April 2013. Pesan itu berbunyi, "Berkaitan dgn preliminary dan konvensi PD, Saya berharap pak marzuki bs mengikutinya dan mempersiapkan dgn baik".

"Begitu ada dorongan itu, saya lihat dulu, apakah dorongan itu basa-basi atau serius. Saya anggap inilah (capres) karier tertinggi saya di politik. Tapi, pengabdian itu kan tidak hanya sebatas Ketua DPR," ungkap Marzuki.

Partai Demokrat menetapkan akan menggelar konvensi untuk mencari calon Presiden yang akan diusungnya. Sejumlah tokoh sudah menyatakan kesiapannya, yakni mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman, dan Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Jimly Asshiddique.

Ikuti berita-berita terkait dalam topik:
Geliat Politik Jelang 2014
Krisis Demokrat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pengamat Nilai Ahok Sulit Menang jika Maju di Pilkada, Ini Alasannya

    Pengamat Nilai Ahok Sulit Menang jika Maju di Pilkada, Ini Alasannya

    Nasional
    Jadi Perantara Kebaikan, Dompet Dhuafa Siap Terima Hibah dari NAMA Foundation untuk Kaum Dhuafa

    Jadi Perantara Kebaikan, Dompet Dhuafa Siap Terima Hibah dari NAMA Foundation untuk Kaum Dhuafa

    Nasional
    Kemenkes: Waspadai MERS-CoV, Jemaah Haji Mesti Hindari Kontak dengan Unta

    Kemenkes: Waspadai MERS-CoV, Jemaah Haji Mesti Hindari Kontak dengan Unta

    Nasional
    Bocorkan Duet Khofifah-Emil pada Pilkada, Airlangga: Semua Akan Positif...

    Bocorkan Duet Khofifah-Emil pada Pilkada, Airlangga: Semua Akan Positif...

    Nasional
    Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak pada Pilkada Jatim

    Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak pada Pilkada Jatim

    Nasional
    Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

    Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

    Nasional
    RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

    RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

    Nasional
    Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri Saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

    Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri Saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

    Nasional
    Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

    Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

    Nasional
    Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

    Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

    Nasional
    Polri Pastikan Kasus Pembunuhan 'Vina Cirebon' Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

    Polri Pastikan Kasus Pembunuhan "Vina Cirebon" Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

    Nasional
    KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

    KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

    Nasional
    KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

    KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

    Nasional
    Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

    Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

    Nasional
    Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

    Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com