Tawuran Usai UN, Siswa SMP Tertangkap Polisi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berakhirnya masa Ujian Nasional bagi siswa SMP dan setaranya di Indonesia, dimanfaatkan segelintir pelajar untuk menghabiskan masa SMP-nya dengan berbagai macam cara. Salah satunya dengan tawuran.

Di Jalan Jatinegara Barat, Jatinegara, Jakarta Timur, dua orang pelajar SMP berbeda sekolah berinisial AR (16) dan KK (16), ditangkap saat hendak adu senjata dengan kelompok sekolah lain. Keduanya pun dibawa ke Kantor Kepolisian Sektor Jatinegara untuk diperiksa lebih lanjut.

"Kita lagi jalan ke arah Matraman, tiba-tiba dikejar polisi, saya jatuh, makanya tertangkap," ujar AR sambil terus menutup mukanya di sela-sela pemeriksaan, Kamis (25/4/2013) siang.

AR dan KK mengaku usai mengikuti UN dengan mata pelajaran IPA. AR yang mengaku sekolah di SMP PGI Rawamangun, menumpang UN di SMP KK, yakni SMP 232 Pulogadung.

Usai mengikuti UN, pelajar di kedua sekolah itu pun merayakan dengan mencorat-coret baju seragam mereka. Namun, KK, rekan AR, mengaku terpaksa turut dalam gerombolan yang hendak tawuran itu.

KK mengaku dipaksa oleh salah seorang alumni untuk mengikuti tawuran tersebut. Bahkan, sang alumni memaksa AR dan KK dengan ancaman jika tidak mengikuti kawanan, akan dipukuli olehnya.

"Kita dikalungin celurit sama alumni. Jadi enggak bisa berbuat apa-apa. Kita terpaksa ikut, sumpah pak, kita enggak tawuran," ujar KK sambil terus menutup wajahnya.

Kini, AR dan KK masih diperiksa intensif di Mapolsek Jatinegara. Karena tidak terdapat barang bukti senjata tajam di kedua remaja tanggung itu, pihak kepolisian berencana akan memanggil pihak sekolah dan orangtua masing-masing untuk dipulangkan dan dibina.