Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 29/04/2013, 14:28 WIB
|
EditorHertanto Soebijoto

JAKARTA, KOMPAS.com — Kebiasaan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo melakukan blusukan dengan waktu yang serba mendadak menuai kritik pedas. Meski begitu, Jokowi tetap percaya diri dengan gaya kerjanya, menyelesaikan masalah yang diawali dengan memetakan persoalan langsung dari akarnya.

Jokowi menyampaikan, dalam memimpin Jakarta, dirinya merasa lebih pas mengombinasikan pekerjaan di dalam ruang kerja dengan hasil tinjauan lapangan. Dua hal itu yang dianggapnya jitu dalam menyelesaikan kompleksitas masalah Ibu Kota.

"Saya kira keduanya diperlukan. Kalau mau tangkap keinginan masyarakat, ya, harus turun ke bawah, dengar suara rakyat. Kalau cuma rapat, bagaimana mau mengerti? Saya merasa sudah kebanyakan rapat," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Senin (29/4/2013).

Pernyataan Jokowi itu dilontarkan sekaligus untuk menjawab kritik dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi. Saat membuka seminar Orientasi Kepemimpinan dan Penyelenggaraan Pemerintah di Gedung Badan Diklat Kemendagri, Jakarta Selatan, hari ini, Gamawan mengeluarkan sindiran yang diduga kuat ditujukan untuk Jokowi.

Dalam sambutannnya di depan puluhan bupati dan wali kota, Gamawan mengatakan agar semua pejabat tidak terlalu sering blusukan. Kalaupun harus turun ke bawah, hal itu mesti teragenda sebelumnya supaya jelas dan tak mengganggu hal lain yang sifatnya lebih penting.

Menanggapi itu, Jokowi malah menyerang balik. Baginya, terlalu banyak di dalam ruang rapat juga tak akan membawa hasil lebih baik. Selebihnya, ada hal-hal yang sifatnya bisa dilakukan oleh wakil gubernur atau sekretaris daerah.

"Saya (rapat) seminggu sekali saja sudah kebanyakan. Kami desain strateginya saja, sisanya bisa dijalankan oleh wagub atau sekda. Kalau saya, sih, begitu. Setiap orang, kan, punya cara sendiri-sendiri," ujarnya.

Berita terkait, baca:

GEBRAKAN JOKOWI-BASUKI

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


    27th

    Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

    Syarat & Ketentuan
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
    Laporkan Komentar
    Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Verifikasi akun KG Media ID
    Verifikasi akun KG Media ID

    Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

    Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke