Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulyadi, Satpol PP yang Jadi Lurah Warakas

Kompas.com - 02/05/2013, 13:54 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menjadi Lurah Warakas bukanlah bintang turun dari langit bagi Mulyadi. Dia memulai jenjang kariernya mulai dari staf di kelurahan yang terletak di Jakarta Utara itu.

"Pak Mulyadi itu benar-benar dari bawah lho kinerjanya, mulai dari staf, kepala seksi, sekretaris kelurahan, wakil lurah, dan akhirnya jadi lurah. Jadi, menjadi lurah itu benar-benar penjajakan karier, yang menjabat berdasar prestasi dan reputasi," kata Sekretaris Kelurahan Warakas Deny Sarifudin kepada Kompas.com, Rabu (1/5/2013).

Jabatan penjenjangan karier itu, kata dia, bukan asal tunjuk. Mulyadi harus melalui berbagai tes assessment (penilaian) yang tidak mudah. Sebelum memasuki ranah kelurahan, menurut Deny, Mulyadi telah mengabdi di Pemprov DKI selama bertahun-tahun, mulai dari berkerja di Dinas Kebersihan, Satpol PP, hingga Kepala Seksi Pemerintahan Papanggo juga pernah dijabaninya.

Deny menilai, aksi Mulyadi menolak mengikuti seleksi terbuka jabatan lurah memang berisiko. Namun, diyakininya bahwa Lurah Warakas itu hanya menyampaikan isi hatinya.

"Risikonya memang begitu. Beliau itu kan sebatas mengeluarkan uneg-uneg saja dan secara spontanitas saja. Tapi, janganlah pakai bahasa 'lelang' untuk menjabat," kata Deny.

Staf lainnya juga mengungkapkan hal yang sama tentang Mulyadi. Mereka mengakui bahwa Mulyadi adalah sosok pemimpin yang dekat dengan anak buah dan warganya. Sifatnya yang ramah itulah yang membuat staf bisa bekerja dengan baik. Jauh sebelum Gubernur Jokowi blusukan, kata staf yang enggan disebutkan namanya itu, Mulyadi yang sudah melakukannya terlebih dahulu.

Hal itu pun juga diakui oleh Ketua Lembaga Musyawarah Kelurahan se-DKI Jakarta Mochamad Yusuf. Menurut dia, warga Warakas akan terus mendukung langkah Mulyadi.

"Kami akan terus memberi dukungan oleh apa yang dilakukan oleh Pak Lurah. Seharusnya, Gubernur DKI bisa mengangkat sebuah pamong yang mempunyai komitmen secara langsung dengan warga," kata Yusuf.

Tokoh masyarakat Warakas, Tasimun (65), juga mengungkapkan hal senada. Tasimun menganggap Mulyadi sebagai sosok yang membawa perubahan ke arah lebih baik. Selain itu, Mulyadi juga aktif dalam pertemuan antar-rukun warga (RW) di lingkungan Warakas setiap bulannya.

Mulyadi juga disebutnya memiliki program peduli lingkungan yang diterapkan untuk warganya. Program itu pula yang membawa Warakas menjuarai berbagai perlombaan antarwilayah.

"Ada program Pak Lurah untuk potisasi lingkungan. Kalau Anda keliling semua rumah warga, pasti ada pot yang berisi tanaman," ujar Tasimun.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com