Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Minta Bantuan Militer untuk Jaga Pompa Air

Kompas.com - 02/05/2013, 19:20 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir yang melanda Jakarta akibat hujan deras yang mengguyur Jakarta belum dapat ditangani dengan baik. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, tergenangnya beberapa tempat di Ibu Kota dikarenakan banyak pompa air yang rusak sehingga tidak dapat memompa air di sungai menuju ke laut.

"Masih banyak genangan karena banyak pompa yang rusak. Jadi, kami akan meminta penjagaan pompa air ini dari pihak keamanan," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (2/5/2013).

Basuki menduga ada oknum-oknum yang sengaja melakukan sabotase terhadap pompa-pompa air tersebut sehingga pompa itu rusak. Mantan Bupati Belitung Timur itu mengatakan telah memberikan instruksi kepada Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta untuk meminta personel Komando Daerah Militer (Kodam) TNI AD agar ikut membantu menjaga pompa-pompa air tersebut.

"Sekarang kita tidak mau lagi pompa air dibiarkan begitu saja, siapa tahu ada sabotase atau tindakan negatif lainnya. Jadi harus dijaga. Kami juga sudah minta bantuan militer," ujar dia.

Basuki menyebutkan, salah satu pompa yang rusak itu adalah pompa Sandiyanti atau pompa di Kemang Timur, Jakarta Selatan. Kerusakan pompa tersebut berdampak pada jebolnya tanggul di Kali Krukut belakang kantor Wali Kota Jakarta Selatan. Jebolnya tanggul itu menyebabkan tergenangnya beberapa wilayah di Jakarta Selatan, seperti di depan kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Petogogan, Kemang Raya, atau depan apartemen The Mansion.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI, selain di kawasan Jakarta Selatan, genangan air juga terjadi di Jakarta Timur dengan ketinggian air mencapai 180 cm. Itu terjadi di Kampung Pulo, RW 03 dan 04 Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara. Genangan air juga terjadi di RT 01, 05, 06, 07, 08, 09, dan 10 dengan ketinggian banjir mencapai 120 cm. Adapun RT 011 hingga 016 tergenang hingga 130 cm.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com