JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membangun lahan parkir bawah tanah di sekitar Monumen Nasional, Jakarta Pusat. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, rencana itu terinspirasi dari parkir bawah tanah di Kota Hongkong.
"Di Hongkong semuanya sudah begitu. Ya, kita mainnya sudah di bawah, bukan di atas lagi. Jadi orang bisa parkir, terus melanjutkan naik MRT dan naik transjakarta," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Jumat (3/5/2013).
Pembangunannya direncanakan mulai tahun depan dengan menggunakan APBD DKI 2014. Basuki mengatakan, Pemprov DKI akan mengkaji lebih serius mengenai rencana itu pada akhir Mei ini.
Pembangunan parkir bawah tanah itu seiring dengan telah dimulainya pembangunan MRT di Ibu Kota. Dengan demikian, apabila MRT jalur Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia telah berjalan, maka akan terintegrasi dengan parkir bawah tanah di areal Monas itu.
"Kita bisa bayangkan kalau dari Bundaran HI ditarik sama Monas itu ada ruang bawah tanah. Tapi, kita enggak mau kasih ke pihak swasta untuk mengerjakan ini. Kita main di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) kita saja," kata Basuki.
Gagasan pembangunan tempat parkir bawah tanah ini muncul setelah Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Budi Susilo Soepandji menyampaikan keluhannya kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terkait parkir liar di depan Gedung Lemhanas, Jalan Medan Merdeka Selatan. Jokowi mengatakan, parkir bawah tanah itu menyediakan lahan parkir off street, khususnya untuk pengunjung Monas dan warga yang memiliki keperluan di Balaikota Jakarta atau perkantoran lain di sekitarnya.
Agar pembangunannya bisa segera dimulai pada tahun depan, Jokowi meminta jajarannya untuk membuat design engineering detail (DED) pada tahun ini. Meski demikian, Jokowi belum mengalkulasikan besarnya anggaran yang diperlukan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.