Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Bertemu Dubes Myanmar, Demonstran Ancam Datang Lagi

Kompas.com - 03/05/2013, 17:54 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Massa dari beberapa organisasi Islam yang berunjuk rasa di depan kantor Kedutaan Besar Myanmar untuk Indonesia mengancam akan mendatangkan massa lebih banyak lagi, jika permintaan mereka tidak dipenuhi.

"Jika dalam satu sampai dua hari tidak ada diskusi dengan Dubes Myanmar, kita akan bawa massa yang lebih banyak dan kita tidak akan menanggung jika ada kerusakan," kata Koordinator Lapangan Forum Umat Islam (FUI), Bernard Abdul Jabar, Jumat (3/5/2013).

Sebelumnya, 16 orang perwakilan demonstran diterima oleh Deputi Kedubes Myanmar di dalam gedung Kedubes, salah satunya ialah Ketua Umum Front Pembela Islam Habib Rizieq. Mereka mendesak agar Pemerintah Myanmar segera menghentikan kekerasan yang dialami oleh suku Rohingya di Myanmar. Selain itu, mereka juga meminta berdialog langsung dengan Dubes Myanmar. Saat ini Dubes Myanmar tengah berada dalam pertemuan dengan komite ASEAN.

"Kami tekan, mereka terus mencatat, tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Kami tetap meminta bertemu Dubesnya langsung," kata Bernard.

Tak lama setelah pertemuan itu, mereka membubarkan diri sekitar pukul 17.00. Aksi itu ditutup dengan pembacaan doa-doa yang dilakukan oleh para demonstran.

Setelah massa membubarkan diri, jalan-jalan sekitar Kedubes Myanmar, Jalan H Agus Salim, Menteng, Jakarta Pusat, kembali dapat dilalui kendaraan setelah sempat ditutup selama aksi berlangsung. Empat orang petugas kebersihan langsung membersihkan jalan dari sampah-sampah yang dihasilkan dalam aksi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com