Shanghai, Kompas -
Hal itu disampaikan Direktur Layanan Garuda Indonesia Faik Fahmi saat menjelaskan layanan imigrasi dalam pesawat Garuda yang melibatkan Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Jumat. Demikian dilaporkan wartawan
Menurut Gatot Subroto, Direktur Dokumen Perjalanan, Visa, dan Fasilitas Keimigrasian, Kementerian Hukum dan HAM, pemeriksaan paspor dan pemberian
Setelah penumpang mendapat visa, petugas akan memberikan satu kartu khusus yang nantinya akan diserahkan kepada petugas imigrasi di anjungan kedatangan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Gatot menegaskan, saat ini ada 17 petugas imigrasi yang melayani pemeriksaan dalam pesawat. ”Garuda menyetarakan mereka seperti awak kabin Garuda. Tiba dari Jakarta ke Shanghai sore, pagi sudah berangkat lagi ke Jakarta,” kata Gatot.
Dengan demikian, menurut Faik, penumpang tak lagi mengantre di anjungan kedatangan pos-pos imigrasi. ”Sebelumnya sering terjadi, setelah lelah berjam-jam naik pesawat, penumpang masih harus mengantre di pos imigrasi,” tutur Faik.
Sementara itu, Garuda Indonesia, Jumat, meresmikan pembukaan titik kumpul (
Direktur Utama PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengatakan, pembukaan titik kumpul ini mengikuti ekspansi yang terkait dengan Rencana Induk Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di wilayah Sumatera. Pihaknya mendukung MP3EI karena dalam setiap pengembangan usaha dibutuhkan konektivitas.
Pujobroto, Vice President Corporate Communication Garuda, mengatakan, pembukaan titik kumpul ini juga untuk menyambut akan dibukanya Bandara Internasional Kualanamu. Bandara yang akan dibuka pada 25 Juli mendatang itu berkapasitas 8,1 juta penumpang per tahun pada tahap pertama.
Garuda akan menempatkan lima pesawat tipe Bombardier CRJ 1000 di Bandara Internasional Polonia, Medan. Pesawat-pesawat itu akan melayani rute Medan-Banda Aceh, Medan-Padang, Medan-Pekanbaru, Medan-Batam, dan Medan-Palembang.(MAR/ARN)