Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulyadi Minta Maaf

Kompas.com - 04/05/2013, 03:18 WIB

Jakarta, Kompas - Lurah Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Mulyadi meminta maaf kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atas pernyataannya. Selain itu, Mulyadi juga menyatakan tidak akan menggugat Pemerintah Provinsi DKI ke Mahkamah Konstitusi berkaitan dengan lelang jabatan.

Mulyadi menyatakan permohonan maaf kepada Gubernur Jokowi atas sikapnya yang seakan-akan melawan pemerintahan DKI Jakarta. ”Saya mohon maaf kepada Gubernur. Tidak layak apabila anak melawan Bapak,” ujar Mulyadi.

Lurah Warakas ini membantah adanya kabar dirinya akan menggugat kasus lelang jabatan ini ke Mahkamah Konstitusi.

Menanggapi hal itu, Wali Kota Jakarta Utara Bambang Sugiyono berharap persoalan tentang Lurah Warakas ini segera selesai. ”Semoga ini bisa segera selesai karena mengganggu pelayanan perangkat kelurahan kepada masyarakat. Di kelurahan ada banyak wartawan sehingga pelayanan kepada masyarakat jadi terganggu,” kata Bambang.

Sementara itu, Tasimun Mujiarto, tokoh masyarakat di Kelurahan Warakas, mengatakan, dirinya berharap Jokowi tidak mengambil tindakan tegas terhadap Lurah Mulyadi. ”Sebagian besar warga menyukai kinerja dan pendekatan Mulyadi yang mengedepankan dialog dan kunjungan. Saya dan warga di sini memohon kepada Gubernur Jokowi agar maklum atas sikap Lurah Warakas. Biarkan momentum ini jadi cambuk baginya agar mawas diri,” kata Tasimun.

Menanggapi sikap Mulyadi, Jokowi mengatakan, wajar terjadi penolakan saat ada sistem baru diperkenalkan. ”Sudah biasa jika ada tradisi baru, ada yang terkejut. Namun, kalau uji kompetensi, seleksi, dan promosi terbuka ada yang menentang, menurut saya, mereka itu tidak siap untuk bekerja,” katanya.

Jokowi menilai, saat ini banyak aparat yang sudah terlalu enak berada dalam zona nyaman sehingga tidak mau diusik. ”Ini cara untuk evaluasi supaya saya bisa tahu seperti apa kerjanya,” ujar Jokowi.

Menurut dia, lurah dan camat yang mendapat dukungan dan dicintai warga, seperti Lurah Warakas itu, tidak perlu takut karena mereka justru mendapat nilai plus. Dengan modal itu, lurah dan camat yang masih menjabat menang satu langkah dibandingkan dengan peserta baru.

Saat pers bertanya tentang kemungkinan langkah yang diambil terhadap Lurah Mulyadi, Jokowi hanya menjawab singkat. ”Lihat saja nanti. Persaingannya aja seperti ini, sudah ribuan yang mendaftar,” kata Jokowi.

Siap ikut ujian

Sementara itu, Mulyadi menyatakan siap mengikuti uji kompetensi jabatan lurah susulan. Pada 27 April lalu, ia tidak ikut uji kompetensi karena sakit.

”Saat itu, saya sakit. Tekanan darah saya 80 per 60 dan tangan saya terkena asam urat sehingga tidak bisa menulis. Apalagi saya juga sakit jantung dan sudah memasang satu ring,” kata Mulyadi, Jumat (3/5).

Mulyadi mengatakan belum mendapatkan jadwal ujian. ”Semoga saat ujian, saya sehat. Uji kompetensi adalah hal yang sudah biasa dilakukan. Saya sudah mendapatkan surat keterangan sakit jantung dari dokter dan akan diserahkan kepada Badan Kepegawaian Daerah sebagai syarat mengikuti ujian susulan.(FRO/K09)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com