Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi "Bakar" Bali

Kompas.com - 06/05/2013, 03:26 WIB

Denpasar, Kompas - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mendampingi calon gubernur Bali AA Gede Ngurah Puspayoga membaur bersama ribuan peserta jalan sehat yang diadakan tim kampanye pasangan Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan, di Denpasar, Bali, Minggu (5/5) pagi. Kehadiran Jokowi disambut hangat peserta jalan sehat.

Jokowi hadir dengan mengenakan kemeja kotak-kotak, pakaian yang menjadi ciri khasnya dalam Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta. Jokowi juga didaulat melepas keberangkatan peserta jalan sehat itu sebelum dia dan Puspayoga akhirnya turut berjalan bersama peserta jalan sehat.

Saat masih berada di panggung di depan lapangan Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandhi, Renon, Denpasar, Jokowi sempat mempromosikan Puspayoga sebagai calon gubernur Bali yang dekat dengan rakyat dan sederhana. Dia menyebut Puspayoga sebagai kawan baiknya.

Dikatakan, rakyat membutuhkan pemimpin yang jujur, bersih, dan mau mendengarkan permasalahan yang dikeluhkan masyarakat. ”Tidak usah bicara yang tinggi-tinggi. Rakyat membutuhkan yang nyata dan konkret,” kata Jokowi.

Ditemui seusai kegiatan, Jokowi menyatakan, program perkuatan desa adat dan pengembangan seni dan budaya Bali yang diusung pasangan Puspayoga-Sukrawan tepat untuk kepentingan Bali. ”Seni dan budaya adalah karakter Bali,” ujarnya.

Puspayoga-Sukrawan adalah pasangan cagub-cawagub Bali nomor urut 1. Mereka diusung PDI-P. Adapun pasangan nomor urut 2 adalah Made Mangku Pastika–I Ketut Sudikerta yang diusung koalisi partai politik, antara lain, Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN, dan Partai Hanura, serta Partai Gerindra.

Belum puas

Sejumlah warga mengaku belum puas dengan janji-janji yang ditawarkan kedua pasangan calon. Bahkan, beberapa akademisi dan tokoh menilai masing-masing pasangan calon sibuk dalam pencitraan diri.

Selama sepekan berkampanye mulai 28 April lalu hingga Minggu (5/5), warga tidak terlalu antusias mengikuti kegiatan kedua calon. Ruas-ruas jalan juga cenderung sepi atribut kampanye kedua kandidat.

"Kami berharap ada janji dari para kandidat yang lebih baik. Kami menilai kedua kandidat masih dalam tataran dasar seperti persoalan kemiskinan dan pembagian keuangan,” kata dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana, Ras Amanda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com