Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga TKI Dibunuh di Malaysia, Seorang Diperkosa

Kompas.com - 07/05/2013, 04:06 WIB

Jambi, Kompas - Tiga tenaga kerja asal Kabupaten Kerinci tewas dibunuh di Malaysia saat akan menyeberang pulang ke Indonesia. Satu lainnya, SJ (35), selamat, tetapi diperkosa pelaku. SJ menjalani perawatan di Rumah Sakit Mayjen HA Thalib Sungai Penuh, Senin (6/5).

Korban tewas adalah Mat Diam (35), Nazar (35), dan Supardi (20), warga Desa Sungai Abu, Kecamatan Air Hangat Timur, Kabupaten Kerinci. Ketiganya diduga dibunuh oleh seorang tekong di Malaysia, yang juga berasal dari Kerinci.

Pembunuhan terjadi saat para korban hendak bertolak ke Indonesia pada akhir pekan lalu. Bersama tekong tersebut, mereka menggunakan kendaraan melalui jalur Johor Baru, lalu hendak melanjutkan perjalanan menyeberang melalui Tanjung Balai Karimun ke Kuala Tungkal di Jambi.

Belum lagi sempat menyeberang, pelaku membunuh para korban. Adapun satu korban lainnya, SJ (35), istri Mat Diam, diperkosa pelaku. SJ dibawa pelaku ke Tanjung Balai Karimun, tetapi berhasil melarikan diri dalam perjalanan.

Menurut salah seorang kerabat korban di Kerinci, SJ masih trauma oleh tindakan pemerkosaan terhadap dirinya. Terlebih lagi, dirinya melihat sendiri pelaku membunuh suaminya. ”Sekarang dia masih dirawat, belum bisa diganggu. Dia masih sangat trauma,” ujar kerabat yang tidak mau disebut namanya itu.

Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Jambi Ajun Komisaris Besar Almansyah mengatakan, pihaknya memperoleh laporan mengenai peristiwa itu.

Terkait hal itu, pihaknya menyurati Polda Kepulauan Riau untuk mengusut kasus tersebut karena lokasi kejadian berada di perbatasan Kepri dan Malaysia. ”Kami akan meminta kepolisian setempat menangani kasus ini,” ujarnya.

Sementara itu, lima tenaga kerja wanita asal Nusa Tenggara Timur yang telantar beberapa hari di Jakarta akhirnya dipulangkan ke Kupang atas kerja sama Dinas Sosial NTT bersama Lembaga Keadilan dan Perdamaian Serikat Sabda Allah di Jakarta. Dua dari lima tenaga kerja ini di bawah umur. Satu di antaranya baru saja pulang dari Jakarta sebagai pembantu rumah tangga, tetapi dikirim lagi ke Batam oleh perusahaan pengerah jasa tenaga kerja yang sama.

Koordinator Justice and Peace and Integration of Creations Serikat Sabda Allah (SVD) Timor, Piter Dile Bataona SVD, di Kupang, mengatakan, kelima TKW itu tidak lulus sekolah dasar. Satu di antaranya tidak bisa berbahasa Indonesia sama sekali.

”Mereka dari Kupang ke Jakarta tanpa membawa tas atau barang apa pun, kecuali kantong plastik berisikan beberapa potong pakaian di tangan. Tiba di Bandara Soekarno-Hatta, kelima TKW ini tampak bingung menunggu jemputan. Ada orang berjanji menjemput mereka, tetapi sampai beberapa hari tidur di sekitar bandara, tidak ada yang menjemput mereka,” kata Dile.

Paul Rahmat SVD, yang saat turun dari pesawat dan berada di Bandara Soekarno-Hatta melihat penampilan lima TKW itu mirip orang NTT, kemudian mendekati. Rahmat lalu berkonsultasi dengan Kantor Dinas Sosial di NTT dan memulangkan mereka.

Lima TKW itu adalah Yustina Liuveto (19), Florentina Nahak (18), Milka Losae (32), Natalia Manuhulu (39), dan Julia Meri (32). Yustina Liuveto mengatakan, mereka direkrut dan dikirim PT Tugas Mulia sebagai perusahaan pengerah jasa tenaga kerja Indonesia di Kota Kupang.

Kamis pekan lalu, kelima TKW tersebut seharusnya dikirim ke Batam, selanjutnya menuju Malaysia, tetapi mereka telantar di Jakarta. (KOR/ITA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com