Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura: MRT Solusi Tepat untuk Kemacetan Jakarta

Kompas.com - 07/05/2013, 04:40 WIB
Farid Assifa

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com — Transportasi massal berbasis rel (MRT) dinilai tepat menjadi solusi kemacetan di Jakarta. Penilaian tersebut datang dari negeri tetangga yang sudah lebih dulu menggunakan teknologi angkutan tersebut, Singapura.

"It is good solution," ujar Menteri Senior Kementerian Urusan Luar Negeri Singapura Masagos Zulkifli di kantornya di kawasan Tanglin, Singapura, Senin (6/5/2013). Menurut dia, MRT akan membantu mengurangi kemacetan di Jakarta.

Masagos pun mengatakan, Singapura selalu terbuka kepada siapa pun yang ingin mempelajari pengelolaan MRT di negaranya. "Kami sangat terbuka bagi siapa pun silakan untuk mempelajari MRT ini. We are happy to expose MRT (kami senang untuk mengekspos proyek MRT),” ujar dia.

Beda Jakarta dan Singapura

Namun, Masagos pun mengatakan, ada beberapa perbedaan antara Jakarta dan Singapura terkait rencana pembangunan jaringan MRT di Jakarta. "Different culture!" sebut dia soal perbedaan pertama.

Jumlah penduduk yang jauh berbeda menjadi perbedaan kedua yang disebutkan Masagos. Penduduk Singapura saat ini sekitar setengah penduduk Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo beberapa waktu lalu mengunjungi Singapura, khusus mempelajari MRT. Jokowi datang dengan memboyong jajaran direksi PT MRT Jakarta, Asisten Gubernur Bidang Pembangunan Wiryatmoko, dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sarwo Handayani. Selama berada di Singapura, Jokowi mengaku banyak menerima nasihat, masukan, dan informasi penting terkait rencana membangun MRT di Ibu Kota.

Untuk dana megaproyek MRT ini, pemerintah pusat bakal menanggung 49 persen biaya investasi dan 51 persen sisanya ditanggung Pemprov DKI. Pelaksanaan pembangunan MRT menggunakan pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA) senilai Rp 15 triliun untuk proyek MRT di ruas Depok-Lebak Bulus sampai Sisingamangaraja dengan konsep jalan layang.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com