Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Peduli MRT: Penolak MRT Layang Tak Cuma 3 Orang

Kompas.com - 07/05/2013, 05:14 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Koordinator Masyarakat Peduli MRT Rudi Daniel membantah pernyataan Gubernur Joko Widodo yang menyebutkan hanya ada tiga warga di Jakarta Selatan yang menolak pembangunan jalur layang transportasi cepat massal atau MRT. Menurut Rudi, pernyataan Jokowi hanya memancing warga untuk melakukan demonstrasi dengan massa yang lebih banyak.

"Saat peresmian (MRT di Bundaran) HI, kami bisa saja datangin ratusan sopir dari Lebak Bulus atau tukang parkir di sepanjang Fatmawati yang mendukung kami, tapi kan berpotensi mengganggu dan anarkis. Kami demonya lebih santun. Makanya, di HI, kami cuma ada tiga orang. Selain itu, dalam setiap demo di wilayah ini, kami tidak ingin anarkis, tapi lebih mengedepankan cara-cara santun dalam berdemonstrasi," kata Rudi saat dihubungi, Senin (6/5/2013). 

Sementara itu, terkait munculnya sejumlah spanduk dukungan pembangunan jalur layang MRT di wilayah Jalan Fatmawati, terutama di sekitar kawasan Pasar Cipete dan Blok A, Rudi menyebut hal itu sebagai politik adu domba dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Rudi tidak yakin bahwa spanduk tersebut berasal dari warga.

"Terkait spanduk, itu pola adu domba, yang nulis bukan warga, tapi pihak kelurahan. Bisa dilihat spanduk punya kami hari ini pasang, besok hilang karena dicabut Satpol PP. Sudah berpuluh-puluh spanduk kami dicabutin. Tapi, spanduk mereka tetap bertahan. Selain itu, material spanduk mereka bahannya jauh lebih bagus," jelas Rudi.

Rudi mengatakan, jika memang ada warga Jakarta Selatan yang mendukung pembangunan jalur layang MRT, dia mengajak pihak tersebut untuk melakukan debat yang disertai presentasi yang bisa menguatkan pendapatnya. "Kami mengundang siapa pun jika ada warga yang setuju, mari kita adakan debat terbuka yang disaksikan para wartawan. Kita saling paparkan presentasi kita. Kita paparkan secara logis bukan hanya jual kecap," ujar Rudi.

Senin (6/5/2013) siang, Jokowi menyatakan bahwa yang menolak pembangunan jalur layang MRT di kawasan Jakarta Selatan hanya tiga orang. Namun, Jokowi berjanji akan tetap melakukan pendekatan dengan warga yang menolak tersebut.

Jokowi menyatakan, berdasarkan keluhan warga Fatmawati yang ia terima, poin keberatan adalah pembangunan MRT elevated dapat membuat tempat warga menjadi kumuh. Proyek MRT itu juga dianggap mematikan usaha warga karena tempatnya yang tertutup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com