Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Guru Demo, Kita Batalkan Kenaikan Gajinya

Kompas.com - 07/05/2013, 13:38 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Basuki Tjahaja Purnama berencana menaikkan gaji guru honorer. Namun, mendengar adanya rencana guru ingin melakukan demo menuntut kenaikan gaji, Wakil Gubernur DKI Jakarta mengancam akan membatalkannya.

Menurut Basuki, sebaiknya tuntutan itu disampaikan dalam pertemuan tatap muka bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta daripada harus melakukan aksi unjuk rasa atau dengan berdemo yang dapat menyebabkan macet.

"Kasih tahu mereka demo itu, kalau kita tidak mau mendengar aspirasi mereka. Jakarta udah macet. Kalau dia terus demo, kita juga bisa marah," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa (7/5/2013).

Basuki pun mengatakan, ia sudah berulang kali bicara kepada buruh, guru, ataupun anggota masyarakat lainnya bahwa mereka dapat langsung bertemu dengannya. Ia menyesalkan aksi demo yang hanya berdampak pada kemacetan lalu lintas Ibu Kota. Oleh karena itu, Basuki justru mengancam tidak akan menaikkan gaji guru-guru tersebut.

"Aksi-aksian demo itu supaya dilihat orang-orang. Ya sudah, kita enggak mau menaikkan gaji kalau begitu caranya. Kalau demo, gaji enggak akan kita naikkan karena bikin macet. Kenapa? Karena mereka bisa temuin kita dengan gampang. Tapi kalau mereka masih demo, berarti enggak mau diurus kan? Ya sudah, demo saja terus," ketus mantan Bupati Belitung Timur itu.

Pemprov DKI menilai tenaga dan jasa guru honorer sangat membantu dalam peningkatan kualitas pendidikan di Jakarta. Pemprov DKI akan mengupayakan gaji guru honorer di atas dari biaya Kebutuhan Hidup Layak (KHL) di Jakarta sebesar Rp 1.978.789 per bulannya.

Hingga saat ini, jumlah guru honorer di Jakarta sebanyak 12.000 orang. Sebelumnya, DKI telah memberikan tunjangan kesejahteraan guru honorer sebesar Rp 400.000 per bulan. Mulai September 2012, guru honorer di Jakarta mendapatkan tunjungan kesejahteraan yang memadai sambil menunggu secara bertahap diangkat menjadi pegawai negeri sipil penuh. Hal ini dilakukan karena Jakarta tidak memiliki sumber daya lain, selain sumber daya manusia, termasuk guru honorer adalah sumber daya manusia yang perlu diperhatikan secara khusus.

Selain memberikan tunjungan kepada guru honorer, sertifikasi guru terus dilanjutkan dan pemberian beasiswa kepada guru yang melanjutkan hingga S-3. Yayasan Beasiswa Jakarta milik Pemprov DKI siap memberikan beasiswa kepada guru-guru muda yang ingin mengambil program doktoral tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com