JAKARTA, KOMPAS.com — Ratusan personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) melakukan razia terhadap para pedagang kaki lima dan gelandangan di kawasan Monumen Nasional (Monas). Sebanyak 40 gerobak PKL dan 17 orang gelandangan terjaring dalam razia ini.
Razia ini dilakukan pada Rabu (8/5/2013) mulai pukul 10.30 dengan melibatkan 250 personel Satpol PP dengan sembilan truk besar dan dibantu aparat kepolisian dan TNI. Razia bertujuan menciptakan rasa nyaman dan aman bagi pengunjung Monas, sekaligus memperindah kota tanpa adanya PKL dan gelandangan yang kerap bermalam di Monas.
Penolakan oleh para pedagang terjadi saat petugas Satpol PP mulai melakukan razia di dalam kawasan Monas. Satpol PP mengangkut gerobak-gerobak dan sejumlah alat-alat untuk berdagang. Tak terima dengan tindakan yang dilakukan petugas, sejumlah pedagang sempat mengajukan protes, tetapi dapat dilerai oleh petugas kepolisian dan TNI yang berada di Monas.
Kepala Satpol PP Jakarta Pusat Yadi Rusmayadi mengatakan, razia dilakukan untuk menindaklanjuti banyaknya pengaduan masyarakat tentang keberadaan pedagang serta gelandangan yang masih berkeliaran di kawasan Monas. "Sebelumnya, kami sudah melakukan tindak persuasif sebelum razia ini," ujar Yadi, Rabu.
Razia ini dimulai dari pembongkaran lapak-lapak PKL di kawasan IRTI. Para gelandangan yang terjaring razia akan diserahkan ke panti sosial untuk mendapat pembinaan. Sementara itu, puluhan gerobak akan ditaruh di gudang di Cakung, Jakarta Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.