Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Dosa, Daniel Mananta Stop Makan Sirip Hiu

Kompas.com - 11/05/2013, 05:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Keberadaan populasi hiu di laut lepas kian memprihatinkan saja setelah predator laut dalam rantai makanan teratas itu diburu untuk dikonsumsi siripnya oleh manusia.

Melihat kondisi ini, pembawa acara Daniel Mananta bersama SOShark (Save Our Shark) mengimbau mayarakat untuk stop mengonsumsi sirip hiu. "Saya baru keingat, kalau seminggu yang lalu ada spesies yang bentuknya seperti ikan dan ikan itu sisa satu, enggak ada jantannya lagi, ikan tersebut sudah punah," kenang Daniel.

Hal tersebut tentu saja menggoda akal sehatnya. "Ini menjadi pertanyaan kita semua kalau kita punya anak dan anak kita punya anak lagi. Nanti begitu kita tanya "Kamu tahu hiu gak?", "Apa itu hiu? Mitos ya". Jangan sampai kita menyesal saat itu. Jadi kita harus support kampanye ini," kata Daniel di sela kampanya SOShark, di Anomali Setiabudi Building, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (10/5/2013).

Daniel pun berharap Indonesia tak lagi menjadi salah satu negara yang gemar mengonsumsi sirip hiu.

"Kalau Hollywood bisa membuat shark itu begitu menakutkan, saya yakin Indonesia bisa membuat untuk menghentikan perburuan hiu. Jangan sampai Indonesia jadi yang nomer satu dalam hal negatif," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Daniel juga mengakui kesalahannya dan menyesal bahwa dulu dia dan keluarganya sering menyantap masakan yang diolah dari sirip hiu. "Jangankan orang lain, Papa saya sendiri suka makan itu. Jadi di keluarga gue makan sirip hiu itu prestice karena katanya yang bisa makan sirip hiu itu cuma orang kaya," ujar Daniel.

"Tapi itu salah, karena orang kaya banyak kok yang enggak perlu makan sirip hiu. Jadi gue sendiri stop makan sirip hiu. Apalagi setelah gue lihat video hiu dibunuh dengan cara yang keji oleh manusia untuk dapatkan siripnya doang. Dari situ gue mulai kampanye," tuntasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com