Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Mi Bangka di Rumah Basuki

Kompas.com - 12/05/2013, 03:11 WIB

Melepas segala atribut formalnya, Wakil Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menghabiskan akhir pekan di rumah bersama teman dan keluarga dengan makan bersama. Ia menyukai mi goreng ”seafood” khas Bangka. 

Basuki Tjahaja Purnama bersama istrinya, Veronika Tan, Sabtu (4/5) pagi, menyambut ramah kedatangan Chef Eddrian. Hari itu ia khusus diundang untuk memasak masakan khas Bangka.

”Saya sering menonton kamu di acara TV karena kamu promosi masakan Bangka di TV. Kalau tidak masak masakan Bangka, saya tidak mau nonton lagi, ha-ha-ha,” kata Basuki kepada koki asal Toboali, Bangka, itu.

Ini pertama kalinya Basuki mengundang koki untuk memasak langsung atau live cooking di rumahnya. Ada semacam kerinduan untuk kembali menikmati cita rasa khas makanan daerah asalnya, Bangka Belitung. ”Mi goreng seafood khas Bangka ini menu yang di-request khusus oleh Pak Basuki,” ujar Chef Eddrian yang memasak enam menu pada hari itu.

Beberapa tamu yang hadir di rumah Basuki untuk makan siang bersama kali ini adalah Duta Besar Yunani untuk Indonesia Georgios Veis yang hadir bersama istri, Clara Zondang Pek Veis, Ron Mullers, dokter ahli jantung Carmen Jahja, serta beberapa kerabat keluarga lainnya. Bincang-bincang santai sambil menikmati makan siang dilaksanakan di ruang khusus yang tertata seperti ruang rapat dengan meja panjang.

Suasana santai tergambar di dapur kediaman Basuki yang bersih dan minimalis. Dibantu tiga pekerja rumah tangga, Chef Eddrian mulai memasak menu pertamanya, lakso bangka. Lakso hampir mirip dengan udon, tetapi dicampur dengan kuah santan yang dipadukan bumbu, seperti lengkuas, kunyit, dan bawang sehingga berwana kekuningan. Kuah lakso terbuat dari ikan tenggiri yang sudah dihaluskan sehingga kuahnya kental dan rasa ikannya sangat terasa.

Menu lain adalah empek-empek goreng, udang goreng asam jawa, lempa kuning ikan, mi goreng seafood khas Bangka, dan hidangan penutup puding pecah beling. Tentu saja semua menu merupakan makanan khas dan menggunakan bumbubumbu khas Bangka. Cita rasa masakan Bangka mirip dengan masakan Thailand. Masakan Bangka bercita rasa dominan asam manis.

”Wah, enak nih mi bangka,” ujar Basuki menghampiri dapur untuk turut menyaksikan mi bangka kesukaannya dimasak. Suasana kekeluargaan semakin terlihat ketika sesekali Basuki dan Chef Eddrian berbicara bahasa Khek, bahasa daerah Tionghoa.

Aroma mi goreng seafood khas Bangka sangat menggoda. Aroma bawang yang sangat wangi memang diakui Chef Eddrian sebagai salah satu keunggulan mi bangka. ”Yang berbeda adalah tekstur udang dan aroma bawangnya. Semua ada tips dan trik cara memasaknya,” ujar koki kelahiran 7 Januari 1970 ini.

Chef Eddrian dengan lugas menjelaskan hasil masakannya kepada tamu-tamu yang tampak tidak sabar menyantap makan siang mereka. ”Saya awalnya khawatir masakan Bangka ini kurang cocok di lidah tamu-tamu Pak Basuki, tetapi ternyata semua menu cocok di lidah mereka, malah ada yang ketagihan masakan Bangka,” ujarnya.

Ramah, tidak sombong

Veronica Tan, istri Basuki, terkesan dengan hidangan penutup, yaitu puding pecah beling. Selain bentuk pudingnya yang unik seperti pecahan beling, perpaduan rasa cokelatnya sangat pas di lidah. ”Anak saya pasti suka nih sama pudingnya,” ujar wanita yang dikaruniai tiga putra-putri bernama Nicholas, Nathania, dan Daud ini.

Sosok Basuki yang tegas, terkadang terkesan keras saat menjalankan tugas, berbeda dengan pribadinya yang ramah, hangat, dan rendah hati saat di rumah. ”Kami bekerja ikut Bapak dan Ibu sejak Bapak belum jadi pejabat. Betah karena Bapak orangnya baik, tidak sombong. Mulai dari dulu sampai sekarang tidak ada yang berubah,”ujar salah seorang pekerja rumah tangga Basuki.

”Ayo, Chef, sini, kita makan sama-sama, jangan ke dapur lagi,” kata Basuki.

Chef Eddrian yang baru menyelesaikan masakannya lalu ikut makan satu meja bersama tamu-tamu kehormatan Basuki. Suasana makan siang yang hangat banyak dihiasi cerita nostalgia saat Basuki masih menjabat Bupati Belitung Timur. Tanpa terasa, makan siang khas Bangka itu berakhir hingga sore hari.

Tips dan trik 

Mi goreng seafood khas Bangka kesukaan Basuki ini dinamakan juga mi goreng juara oleh Chef Eddrian. Mi goreng ini pernah membawanya menjadi juara 1 lomba memasak di sebuah hotel yang kemudian membuka pintu kariernya di televisi.

Apa yang istimewa? Aroma bawang yang sangat menggoda dan tekstur udang yang tidak overcooked. Sebelum mulai memasak, Chef Eddrian terlebih dahulu membuat bawang goreng. Minyak hasil penggorengan bawang tersebut yang akan kembali digunakan untuk memasak agar wangi bawang meresap dengan sempurna.

Dia memilih udang yang masih segar dan membuang semua kulitnya lalu membelah punggung udang serta membersihkan bagian yang hitam. Udang direbus dengan campuran garam dan gula sampai udang kemerahan lalu ditiriskan. Daging udang yang cenderung cepat matang akan keras jika dimasak terlalu lama.

Udang yang tidak overcooked akan terasa lembut dan cita rasanya lebih gurih karena sudah direbus dengan air garam dan gula. Sebelum disajikan, ditaburkan bawang goreng di atas mi.

”Sebisa mungkin saya memasak masakan yang mudah ditiru, sederhana, dan sehat. Saya juga senang jika banyak yang bisa dan suka masakan Bangka,”ujar Chef Eddrian.

Sang chef dalam waktu dekat ini bersama Gubernur Bangka akan mempromosikan kuliner khas Bangka melalui program pariwisata Belitong Beach Festival and Expo 2013. (Viola Oyong, Mahasiswa Magang)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com