Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Akui MRT Gunakan Teknologi "Jadul"

Kompas.com - 13/05/2013, 10:58 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pembangunan megaproyek transportasi massal berbasis rel yaitu mass rapid transit (MRT) di Jakarta telah dimulai. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui kalau teknologi yang digunakan untuk mengoperasikan MRT di Jakarta merupakan teknologi yang sudah ketinggalan zaman atau yang biasa disebut "jadul" (jaman dulu).

"Memang teknologi MRT Jakarta sudah jadul, banyak juga yang bilang seperti itu karena enggak sesuai dengan perkembangan zaman," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (13/5/2013).

Menurut Basuki, pandangan itu muncul karena teknologi asal Jepang yang digunakan MRT hampir sama dengan kereta rel listrik (KRL) yang dioperasikan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Mulai dari lebar rel hingga kereta yang digunakan sama persis dan setaraf dengan KRL Jabodetabek. Oleh karena itu, Basuki memastikan kalau kecepatan daya tempuh MRT tidak akan dapat mengalahkan kereta supercepat Jepang, Shinkansen.

"Kenapa kita menggunakan teknologi yang sama dengan KRL, karena MRT di Jakarta tidak perlu ngebut. Kita memang enggak perlu kereta supercepat seperti yang ada di Shinkansen," ujar pria yang akrab disapa Ahok tersebut.

Di samping itu, Pemprov DKI juga diuntungkan dengan kesamaan teknologi dengan KRL karena DKI tidak perlu membangun depo (tempat parkir kereta) dan bengkel khusus untuk kereta MRT. Sebab, Pemprov DKI bisa meminjam depo dan bengkel PT KAI yang telah ada saat ini.

Selain itu, untuk kereta, MRT Jakarta juga akan menggunakan kereta bekas dari Jepang. "Kalau sama dengan KRL milik PT KAI, kita bisa pinjam depo dan bengkelnya. Kalau kita bangun sendiri, ya tidak sanggup. Makanya kita mau bangun MRT semurah mungkin. Siapa tahu, bisa kita integrasikan menjadi intermoda transportasi," kata Basuki.

Rencananya, Pemprov DKI Jakarta akan bekerja sama dengan PT KAI untuk meminjam depo di Stasiun Manggarai, Tanah Abang, dan Kampung Bandan. Oleh karena itu, menurut dia, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo telah menghubungi Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa untuk segera melaksanakan Detail Engineering Design (DED) agar MRT dapat menggunakan stasiun-stasiun tersebut untuk dapat digunakan sebagai depo MRT.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com