Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JFFF 2013 : Ramuan Mode dan Kuliner ala Jakarta

Kompas.com - 13/05/2013, 11:58 WIB
Mukhamad Kurniawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aneka karya busana, boga, dan hiburan digelar di Sentra Kelapa Gading, Jakarta Utara, 9-26 Mei 2013. Beragam budaya diramu dalam suguhan bertajuk Jakarta Fashion and Food Festival yang tahun ini memasuki usia ke-10. Inilah perayaan mode dan kuliner ala Jakarta!

Tetabuhan kelompok marching band mendegupkan suasana Gading Nite Carnival (GNC), pembuka rangkaian Jakarta Fashion and Food Festival (JFFF) 2013, Kamis (9/5/2013) malam. Barisan peserta berbusana unik, jebolan Jember Fashion Carnaval, menari lincah membelah penonton sebelum tiba di depan tribun utama. Lampu sorot bergerak cepat mengikuti irama musik.

Pada sekuen berikutnya, peserta menampilkan mobil berhias lampion raksasa, tarian, dan busana khas Betawi. Kemudian disusul sekuen makanan yang menampilkan berbagai macam kue tradisional dan kuliner asli Indonesia. Ada pula pentas busana dan kostum hasil karya siswa sekolah-sekolah mode di Indonesia.

Rombongan berikutnya berparade mementaskan kekhasan Indonesia Tengah dan Indonesia Timur. Mereka menampilkan tari, kostum, dan topeng khas Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Kemudian rangkaian bertajuk "Barbie Flagship Store di Mal Kelapa Gading", pahlawan super, serta kelompok fauna.

Perhelatan JFFF kali ini merupakan yang kesepuluh sejak pertama kali digelar tahun 2004. Pada acara pembuka, 500 peserta terlibat dalam GNC. Hadir dalam acara itu, antara lain Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, pejabat di lingkungan Dinas Pariwisata DKI Jakarta dan Kota Jakarta Utara, serta Direktur Utama PT Summarecon Agung Tbk Johanes Mardjuki.

Ketua Umum JFFF, Soegianto Nagaria mengatakan, JFFF merupakan perayaan mode dan kuliner tahunan yang berupaya mengangkat reputasi Jakarta sebagai pusat mode dan belanja. Acara ini juga berupaya memajukan industri kuliner dan boga Tanah Air.

Selain peragaan busana karya perancang profesional, siswa sekolah mode, dan perancang dari daerah, panitia juga menggelar Kampoeng Tempo Doeloe (KTD) yang menampilkan aneka makanan tradisional, seperti gado-gado, gudeg, nasi goreng, nasi ulam, sate, sop, pecel, dan aneka olahan mi. KTD digelar di La Piazza dan diisi sekitar 80 stan dengan 100 makanan produk pengusaha kecil menengah bidang kuliner.

Soegianto menambahan, KTD kali ini melibatkan lebih banyak pengusaha UKM. Stan ditambah dan digelar di lokasi yang lebih luas. Stan-stan itu buka setiap hari pada pukul 16.00-22.00 pada Senin-Jumat dan pukul 11.00-23.00 pada Sabtu-Minggu.

 

Lari unik

Ada yang unik pada penyelenggaraan kali ini, yakni lomba lari 10 kilometer dengan kostum bertema "science fiction". Ada pula lomba, pameran, dan pelatihan bertajuk "Wine and Cheese Expo". Acara ini mengadaptasi Marathon du Medoc yang digelar di Bordeaux, Perancis.

"Pemenang pada acara ini berhak memperoleh hadiah mengikuti Marathon du Medoc 2013 yang akan digelar di Bordeaux 7 September nanti," tambah Soegianto.

Soegianto Nagaria menambahkan, sebagai ajang rutin, peserta dan produk yang ditampilkan di JFFF diseleksi dalam proses sebelumnya. Sebagian pementas busana, misalnya, adalah pemenang pada ajang Jember Fashion Carnaval. "Kami berambisi menjadikan acara ini sebagai ajang yang diakui dunia," ujarnya.

Sejumlah pihak terlibat dalam JFFF 2013, antara lain Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI), Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI), Yayasan Batik Indonesia, pengusaha kecil dan menengah kuliner, dan perusahaan media. Selain itu, pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta.

Dalam sambutannya, Mari Elka Pangestu dan Basuki Tjahaja Purnama berharap acara ini bisa mengangkat Jakarta sekaligus Indonesia melalui industri berbasis budaya. Terlebih Indonesia memiliki potensi penduduk, budaya, dan produk industri kecil menengah yang berlimpah.

Basuki mengapresiasi kiprah swasta dalam mengenalkan Jakarta sebagai kota jasa. Harapannya, usaha pariwisata terus tumbuh. Pihaknya berharap kerja sama pemerintah dan pengusaha swasta terjalin pula pada sektor lain, seperti pada penyediaan infrastruktur transportasi dan perumahan.

 

Caption: Salah satu sudut di Kampoeng Tempo Doeloe yang menyajikan jajanan di arena Jakarta Fashion and Food Festival di Sentra Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (9/5/2013).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com